Sunday, November 18, 2012

One Night Before The Christmas Eve

Desiran angin kencang ini terus menerpaku, memainkan ujung long coatku. Namun aku sengaja untuk tidak segera masuk ke dalam rumahku yang mungil. Aku sedang menunggu. Aku sedang menunggu seseorang yang sebenarnya tidak aku kenal. Ya, aku menunggu seseorang yang hampir setiap malam minggu mengirimiku sekotak hadiah. Ini sudah terjadi sekitar 2 bulan. Pertama kali aku mendapati ada sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas kado bergambar bunga dengan sematan pita yang cantik. Saat kubuka, aku menemukan sebuah gantungan kunci berbentuk rusa. Lalu pada malam minggu berikutnya, aku mendapatkan kado yang berisi sebuah bros berbentuk rusa. Begitu pula pada malam-malam minggu selanjutnya, hingga malam minggu kedelapan aku mendapatkan hadiah yang kurang lebih serupa. Meski bendanya berbeda namun selalu ada gambar atau bentuk rusa pada benda tersebut. 

Dan ini malam ke sembilan. Aku mencoba menunggui lagi. Semoga dia kembali ke rumahku dan meletakkan hadiah lagi di depan pintu rumahku. Konyol memang kedengarannya jika aku menunggu seseorang itu meletakkan lagi sebuah kado di depan pintu rumahku. Tapi aku jadi ketagihan, dan selalu tak sabar untuk menanti hari Sabtu. 'Jangan-jangan aku menakutinya ya?' gumamku. Udara di luar rumah semakin dingin. Salju memang belum turun hari ini, namun tetap saja dingin. Ku lirik arlojiku, sudah hampir pukul 11 malam. Aku sudah berdiri mematung di depan pintu rumah sekitar 2 jam. Tak ada tanda-tanda seseorang akan datang. Ku putuskan untuk kembali masuk ke dalam rumah dan tidur.

Pagi ini ketika aku sedang mengaduk kopi, seorang tetanggaku berseru di balik jendela.
"Hey Harold! Ada sebuah bungkusan hadiah di depan pintumu. Sepertinya sedikit membeku karena salju!!"
Aku bergegas keluar rumah dan 'bugg!!' aku tersungkur. Kakiku menendang bungkusan hadiah yang cukup besar di depan pintu. Aku bangkit kemudian membawa bungkusan tersebut masuk ke dalam rumah. Kali ini bungkusan ini agak besar, dibungkus dengan kertas emas berwarna hijau tua. Aku segera membukanya. Oh, sebuah sweater wool yang sangat halus dan hangat. Di depannya ada bergambar rusa. Tapi rusa ini berbeda dengan rusa-rusa yang pernah aku dapat. Ini rusa ke sembilan yang aku dapat, bentuknya sedikit lebih kecil dengan hidung berwarna merah seperti badut. Ketika asik membolak-balik sweater berwarna marun tersebut ada sebuah amplop terjatuh di pangkuanku.

Ada sebuah surat di dalam amplop tersebut. Tulisannya sangat rapi, dan aku menduga bahwa tulisan ini pasti milik seorang perempuan. Aku senyam-senyum sendiri. Hey world! I have a secret admirer!!

Hey,
Ini hadiah terakhirku ya, kamu tak perlu menungguku lagi di depan pintu.
Jika kamu ingin bertemu denganku,
Pecahkan teka-teki ini.
"Namaku juga dimiliki oleh rusa-rusa natal. Aku telah memberimu 9 gambar rusa natal. Namaku ada disana."
FYI: aku seorang perempuan, jika kamu ingin mengetahui siapa aku jumpai aku di taman De la Rose malam ini jam 8 paling lambat. Gunakan nama-nama rusa tersebut untuk menemukanku.
Aku ada kejutan untukmu. xoxo

Aku masih terbengong-bengong membaca secarik kertas tersebut. 'Nama rusa natal??' aku berpikir keras. 'Aku saja tak tahu satu nama pun.' Sejenak aku masih berpikir keras. 'Ah kenapa tidak aku cari lewat internet saja. Pasti lebih mudah dan menghemat waktu.'
Aku pun sibuk mencari nama-nama dari 9 rusa natal. Tapi yang kutemukan hanya 8. Oke mulai dari yang 8 saja dulu. Ada nama Dasher, Dancer, Prancer, Vixen, Comet, Cupid, Donder dan Blitzen. Mana yang nama perempuan ya? Namanya saja aneh-aneh begitu. Apa namanya Dancer? atau Cupid? Bagaimana dengan Dasher? Aku semakin bingung mencari. Akhirnya kuputuskan untuk mencatat semua nama aneh tersebut. Tinggal 1 rusa lagi. Oh aku ingat, itu pasti rusa terakhir yang berhidung merah seperti badut. Aku kembali mencari referensi nama rusa tersebut di internet. Gotcha!! Namanya Rudolph. Namanya seperti manusia, pasti ini adalah bagian dari nama perempuan itu.

Jam 6.30 malam aku bergegas menuju taman De la Rose. Aku sengaja berjalan kaki. Siapa tahu aku akan menemukan petunjuk lagi. Sebenarnya memang konyol. Konyol sekali malah. Kenapa aku mau mengikuti teka-teki konyol ini. Tapi aku sungguh tertarik dengan tantangan perempuan itu. Lagipula aku juga sedang tak ada kerjaan. Karena besok malam natal. Jadi aku masih punya banyak waktu untuk liburan.

Sesampainya di taman, mataku menyapu seluruh bagian taman. Barangkali aku akan menemukan seseorang yang mencurigakan. Tapi tidak, semua orang disana bertingkah wajar. Ku putuskan untuk duduk di sebuah bangku taman yang terlindung oleh sebuah pohon. Aku terus mengamati keadaan. Tak sengaja aku melihat seseorang yang aku kenal sedang duduk dan membaca sebuah buku di sebuah bangku taman tak jauh dari tempatku. Vix! Hey, aku memecahkan teka teki itu! Perempuan yang duduk disana adalah Laura Vixen. Ya, Laura Vixen Rudolph. Persis nama 2 rusa natal milik Santa Klaus itu.

Aku pun berlari menghampirinya.
"Hi Vix!"
Dia mendongakkan kepalanya yang sedari tadi sibuk menekuni sebuah buku. Sembari membenahi letak kacamatanya dia tersenyum. Tangannya kemudian terulur, "Hi Harold. Long time no see, ya!"
Aku mengangguk.
"Akhirnya kamu menemukanku, aku pikir kamu masih sama seperti dulu. Agak bodoh. Hahhaaha!" Dia tertawa terbahak-bahak.
Aku hanya tersenyum kemudian aku memeluknya. Sudah lama sekali aku tak bertemu dengannya. Aku sangat rindu padanya. Kau tahu dia siapa? Dia adalah pacarku. Sekali lagi aku katakan, dia adalah pacarku. Aku sudah lama tak bertemu dengannya, karena dia sedang kuliah di Perancis. Dan kini, satu hari menjelang malam natal, aku mendapat kado yang sangat indah dan istimewa, Laura Vixen Rudolph.


image was taken from here

Terkadang, kita tidak cukup peka untuk menyadari
apa dan siapa yang berada dekat dengan kita
Seringkali kita melupakan, 
bahkan sesuatu yang sebenarnya ada bersama kita
Membuka mata akan sesuatu, sekecil apapun itu
akan membuat kita tahu, siapa diri kita
dan siapa mereka
serta untuk apa diri kita dan mereka menjadi saling dekat

2 comments:

  1. Cerita yang bagus...

    ReplyDelete
  2. to Anonymous: Thanks ya udah sempetin baca. Hehhee.. Semoga kedepannya bisa nulis yang lebih bagus lagi :)
    xoxoxo

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net