Thursday, January 24, 2019

I am Giving Up Eating Rice: What do I Feel?

Hi guys!

Di postingan kali ini, aku mau sedikit bercerita tentang hal baru yang aku niatkan untuk lakukan di tahun 2019 ini. Ya, I am giving up eating rice since January 1st, 2019. Jadi ini sudah hari ke 24 aku tidak makan nasi sama sekali. *big applause for myself*

Source: Liputan6

Sebenarnya ini bukan kali pertama aku tidak makan nasi sama sekali. Tahun 2017 dan tahun 2018 yang lalu aku sempat melakukannya, tapi hanya bertahan 1 - 2 bulan saja. Setelahnya, ya makan nasi lagi. Secara aku tinggal di Indonesia yang mana makanan pokoknya adalah nasi. Jadi sudah menjadi kebiasaan dari kecil untuk mengkonsumsi nasi setiap hari. Apalagi nasi hangat dengan sambal dan lauk, haduuuhhh, itu surga! Tapi tidak sekarang!

Well, banyak orang di sekitarku yang bilang aku sedang melakukan "diet" karena tidak makan nasi. Okay, let me get it straight. Definisi diet itu apa sih? Menurut Cambridge Dictionary (online), Diet [noun] adalah (1) "the food and drink usually eaten or drunk by a person or group"; (2) "an eating plan in which someone eats less food, or only particular types of food, because they want to become thinner or for medical reasons"; etc

Jadi bisa dibilang aku nggak makan nasi karena diet for my healthier body and soul. Ya. Jadi ada beberapa alasan pribadi mengapa aku tidak makan nasi. Sebelum aku membahas what I feel when giving up eating rice, aku akan bercerita mengenai sedikit dan banyak alasan mengapa aku memilih untuk tidak mengkonsumsi nasi sejak awal tahun 2019 (semoga bisa bertahan hingga akhir tahun ini).


Alasan mengapa aku berhenti mengkonsumsi nasi:
1. Demi badan yang lebih sehat
Well, alasan pertama adalah karena aku ingin memiliki badan yang lebih sehat menurut versiku. Bukan karena makan nasi itu membuat badan menjadi sakit, bukan! In general, makan nasi itu "menyehatkan dan menguatkan" bagi sebagian besar orang Indonesia. Tapi, aku merasa tidak buatku. Makan nasi sering membuatku mudah mengantuk, lemas, dan begah. Meskipun makan sedikit tapi membuatku tidak nyaman, padahal dulunya tidak begitu sebelum berusia kepala dua lebih empat.

Selain itu, aku tidak munafik kalau makan nasi (penuh karbohidrat dan gula) membuatku menjadi cepat menggemuk. Aku memang pada dasarnya gemuk sih, tapi kalau makan nasi itu membuatku cepat menambah berat badan. Dan kelebihan gula di dalam tubuh juga tidak baik, kan?

Karena tidak mengkonsumsi nasi, aku jadi lebih pilih-pilih makanan. Yang dulunya suka banget kalau makan nasi pakai sambel goreng, gorengan, mie goreng (iya, beneran), dan segala yang berlemak dan berminyak, sekarang jadi lebih hati-hati dalam memilih makanan. Aku juga lebih jarang merasa "kelaparan" dan rasa pengen ngemil juga berkurang. Porsi makan tentunya juga lebih terkontrol. Dan, yang paling penting, aku jadi lebih banyak mengkonsumsi air putih dan minuman yang tawar. Aku lebih bisa mengkontrol asupan gula ke dalam tubuh, like I naturally reduce my craving for sugar.

2. Demi jiwa yang lebih kuat dan damai
Tidak makan nasi itu bagiku sama dengan berpuasa, menahan diri untuk tidak melakukan suatu kebiasaan yang "tidak baik" bagiku pribadi (menyambung poin nomor 1). Tidak makan nasi memberikan efek meditatif bagiku yang mana aku jadi lebih tenang dan merasa nyaman. Aku juga menjadi lebih nyaman dalam tidur (haha, padahal dari dulu aku jagonya tidur, wkwk). Dan lebih bisa fokus pada sesuatu yang aku lakukan. Tapi belum bisa mengontrol rasa malas di hari libur, hahaha

3. Demi meredakan "api" di dalam diri
I am Sagittarian. Fire is my major element. That's why, I am very easy to get angry. Karena elemenku adalah Api, maka tidak heran jika aku ini orangnya cenderung meledak-ledak dan emosian. You are what you eat sepertinya manjur untukku. Sejak memutuskan untuk tidak makan nasi, walaupun awalnya berat, apalagi aku masih tinggal dengan orang tua yang mana kalau melihat anaknya tidak makan nasi sama dengan anaknya belum makan sama sekali, aku mencoba bertahan. Dan efeknya lumayan masif loh, aku jadi lebih tidak "emosian" alias lebih bisa mengontrol emosi. Lebih bisa mencegah konflik dengan orang lain.

Lalu, what do I feel?
Mungkin ini terlalu dini untuk menyampaikan what I feel, ya karena aku juga belum genap sebulan stop makan nasi, meskipun sebelum-sebelumnya aku sudah pernah melakukan hal ini. Jadi yang aku rasakan adalah "I feel BETTER". Merasa lebih baik dan sehat sebagai manusia secara jasmani (walaupun berat badan masih disitu-situ saja) dan merasa lebih bahagia, damai, dan tenang sebagai manusia secara rohani.

Oh ya, setelah membaca postingan ini, mungkin ada beberapa di antara kalian yang tertarik untuk melakukan hal yang sama. Tapi, saranku, cek dulu ya kondisi kesehatan kalian bagaimana, karena efek tidak makan nasi bisa berbeda-beda di masing-masing orang. Kalau di aku, jujur, aku menjadi tidak mudah sakit dan merasa lebih baik, aku juga tidak ada riwayat tekanan darah rendah maupun tekanan darah tinggi (yang ekstrim).


Adakah yang punya pengalaman yang sama? Share di kolom komentar ya!


xoxo



2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net