Ceritanya, hampir semingguan ini aku lagi nguber-uber dosen buat tandatangan di skripsi final sebelum dijilid hardcover terus dikumpul ke dekanat buat ditandatangani dekan. Tapi apa daya, sejak Senin sampai hari ini (Kamis) nguber 1 dosen aja nggak ketemu-ketemu. Dosen penguji yang lain, kaprodi, dan dosen pembimbing sudah tandatangan semua, hanya kurang 1 dosen penguji saja. Nah, mengapa aku beri judul "Ketika Keberuntungan Belum Berpihak Padamu, Buatlah Rencana Baru!", itu karena aku udah beberapa kali mendapat zonk buat ketemu si Ibu dosen ini. Awalnya aku berencana untuk menemui beliau pada hari Senin (2 September 2013) dengan asumsi setelah mendapat tandatangan beliau, aku bisa langsung jilid hardcover. Setelah jilid, bisa langsung ke dekanat kemudian mengubah file skripsi menjadi PDF untuk dikumpul sebagai syarat pengambilan SKL untuk pendaftaran wisuda dan pembuatan ijazah. Tapi ternyata, rencanaku tidak berjalan baik, sejak hari Senin ibu dosen pengujiku PLPG sampai Rabu. Ya, aku maklumi lah, namanya juga lagi sibuk kan ya. Sebagai back up plan, jadilah hari ini aku nekat ke kampus pagi-pagi. Di jadwal sih beliau ngajar dari jam 7-10 (3sks). Makanya aku nekat berangkat jam 6 dari rumah untuk menemui beliau sebelum beliau ngajar.
Sampai di kampus (setelah perjalanan panjang hampir 1 jam yang penuh perjuangan menghadapi kemacetan dan pengendara-pengendara yang naik kendaraan seenak udelnya sendiri), aku langsung menuju ke Common Room (istilah untuk ruang transit dosen). Ternyata, disana sudah sepi banget. Cuma ada 1 dosen yang sepertinya sedang membuat materi kuliah. Aku memberanikan diri buat bertanya, jujur, aku takut bersikap sama dosen itu karena pernah mengalami kejadian nggak mengenakkan dengan beliau. Untungnya beliau mau jawab (dengan lembut). Beliau bilang kalau ibu dosen yang aku cari tidak masuk karena sedang sakit. OMG! Ini udah hari Kamis, dan pendaftaran wisuda tutup Kamis minggu depan! Akkkkkk!! Akhirnya aku putuskan untuk SMS temenku buat minta nomor hp ibu dosen pengujiku itu. Syukurlah beliau membalas dengan mengatakan bahwa besok (baca: Jumat pagi) beliau bersedia ditemui untuk memberi tandatangan untuk skripsiku. Puji Tuhan. Semoga besok menjadi awal yang baik dan menjadi keberuntungan bagiku. Amien.
Intinya, aku cuma mau bilang kalau tidak selamanya manusia itu ada dalam kondisi atau posisi yang penuh keberuntungan. Sama sepertiku, ketika awal-awal pengerjaan revisi pasca-pendadaran, aku termasuk sangat beruntung dibandingkan teman-temanku yang lain karena revisiku selesai hanya dalam waktu 1 minggu. Tapi justru ketika aku harus meminta pengesahan dengan tandatangan penguji, kaprodi, dan dosen pembimbing, aku mau tidak mau harus menerima kenyataan bahwa tidak selamanya apa yang aku lakukan berjalan sangat lancar sesuai rencana atau bahkan lebih baik dari apa yang aku rencanakan. Aku paham jika ada kalanya apa yang sudah dirancang dan direncanakan dengan baik oleh manusia, belum tentu berjalan sesuai rencana. Tapi, tidak sepantasnya kalau kita menyerah ditengah jalan. Tetap semangat apapun yang ada dihadapan kita. Percaya bahwa Tuhan masih menyimpan berjuta rencana bagi kita dibalik semua kejadian. Everything happens for a reason, kata banyak orang.
Behind a great plan should lie a million back up plans!
~Hug & Kiss~
xoxoxo
No comments:
Post a Comment