Zachary Levi |
Sebagai cewek atau perempuan mengagumi sosok cowok atau lelaki adalah hal yang wajar dan memang harus begitu (kalau mau dibilang cewek berorientasi seksual normal). Tipe cowok atau lelaki yang dikagumi oleh cewek-cewek itu beragam. Ada yang mengagumi cowok macho, ada yang mengagumi cowok ganteng, ada yang mengagumi cowok berwibawa, ada yang mengagumi cowok cool, bahkan ada juga yang mengagumi cowok cantik, eh? Balik lagi ke teori semula yang namanya kata sifat itu relatif. Tergantung mata siapa yang melihat.
Sejak aku SD aku sudah suka lho mengagumi lawan jenis. Iya, waktu SD kriteria cowok keren itu adalah cowok yang punya sifat pemberani. Sasarannya sih biasanya temen cowok yang jadi ketua kelas, jadi komandan upacara, atau yang jago olahraga. Meskipun nggak pacaran statusnya, tapi biasanya kalau suka terus deket-deketan mulu. Kemudian ketika sudah agak besar (kelas 5 atau 6 SD) sudah mulai kenal dengan tipe cowok-cowok keren yang ada di majalah dan di TV (internet masih jadi barang langka lho, jadi ya hanya sebatas itu aja jenis cowoknya, LOL). Di majalah atau TV mulai ada tuh yang namanya artis-artis luar negeri semisal para personil Westlife, aktor telenovela (Pedro di Amigos), aktor Taiwan (F4 booookkkk!! Adudududuhhh). Sampai buku tulis aja maunya beli yang ada gambar wajah mereka, LOL. Lanjut ke koleksi poster (dulu harga 1 poster itu Rp1000-1500) terus ditempel-tempel di kamar.
Sewaktu awal-awal masuk SMP selera udah berubah lagi. Dari kisaran cowok pemberani sampai cowok-cowok dari luar Indonesia sebangsa Eropa, Amerika, dan Asia Timur, selera cowok keren yang aku kagumi sudah beda lagi. Jadi cowok lokal. Iya, cowok pribumi asli Indonesia. Meskipun temen-temenku yang cewek banyak yang menganggap cowok luar lebih keren dari cowok Indonesia, tapi aku mikir cowok Indonesia lebih keren. Apalagi waktu itu booming film Ada Apa Dengan Cinta dan Eifel I'm In Love. Jadi pas lihat Nicolas Saputra dan Samuel Rizal, hati ini langsung meleleh. Ya iya lah, karakter mereka berdua mirip, sama-sama cowok yang super duper cool. Jadinya pas SMP kelas 1-2 gitu cowok keren lebih ke cowok Indonesia yang cool. Sewaktu SMP kelas 3, mulai tertarik dengan anime jepang. Jadinya malah lebih suka ke tokoh anime daripada ke cowok sungguhan. Ya lah, cowok yang jadi tokoh di anime seperti Full Metal Panic, Slam Dunk, dll itu perfect dari segi fisik.
Sewaktu naik ke jenjang SMA, cowok keren versiku sudah ganti lagi. Labilnya setengah mati deh kalau urusan cowok. Aku menganggap cowok keren itu cowok yang berprofesi di militer atau kepolisian. Beneran deh. Entahlah, apa karena jaman itu Densus 88 lagi terkenal-terkenalnya atau gimana. Tapi sepertinya cowok, oke kita sebut laki-laki aja ya, yang berkutat di bidang tersebut kadar kekerenannya naik 70%. Tapi tetep sih cuma yang ganteng aja yang aku anggap keren, LOL. Selain karena pengaruh oknum-oknum aparat yang keren dan bodynya ulalala yang sering aku lihat pas upacara di kabupaten, LOL, beberapa film dan orang-orang terdekatku juga berpengaruh. Film Pearl Harbor adalah film pertama yang membuat aku berpikir kalau cowok yang jadi anggota army, navy, dll itu keren banget. Artis idolaku juga jadi berubah ke artis-artis yang berperut six-pack, berdada bidang, berpunggung kokoh, dan lengannya terbentuk sempurna (tapi jangan bayangkan wujudnya seperti Agung Hercules lho, NO NO NO, kalau yg berotot gitu malah ngeri). Berawal dari Pearl Harbor itu aku jadi keranjingan nonton war movies dan aku jadi ngefans banget sama Josh Hartnett.
Josh Hartnett |
Nah, saat SMA tuh ya (mulai kelas 2 kalau nggak salah), aku mulai deh ngefans-ngefans sama mas-mas anggota polisi baru yang kantornya di deket SMA dulu. Ada 1 sih yang unyuuuuu banget sampai sekarang dia masih bertugas di kantor yang sama. Orangnya itu ganteng, badannya tinggi, putih, dan senyumnya itu lho MAUUUTTTTT!!! *brb, mau pingsan dulu*. Waktu aku masih SMA sih dianya masih polisi baru gitu deh. Kan kalau polisi baru biasanya suruh tugas di perempatan jalan buat bantu ngatur lalulintas. Jadinya tiap hari ketemu dia, kyaaaa!!! *mimisan*. FYI, aku masih sering ketemu mas polisi itu lho, bahkan sampai tahun 2013 ini. Kalau sekarang sih dia udah nyebutnya bapak ya, soalnya di jari manisnya udah ada cincin emasnya alias udah nikah. *brb, mau nangis dulu di bawah shower*. Jadi sewaktu SMA yang namanya lelaki keren di mataku adalah cowok bersenjata *gahar kan!! LOL*
Saat kuliah awal. Well, tipe lelaki keren menurutku sih masih sekitar lelaki bersenjata. Hanya saja waktu tahun 2008 kan sudah booming tuh yang namanya FB, Youtube, Internet, dll. Dan akupun terpengaruh dengan yang namanya penyanyi di Youtube. Well, penyanyi lakik yang nyanyi pakai gitar atau piano itu menurutku keren banget. Sumpah, menurutku mereka itu tipe lelaki yang multitalented dan yang jelas mereka itu smart. Aku memang suka sama cowok yang cerdas. Kalau cowok ganteng tapi nggak cerdas ya sama aja dong. LOL. Semakin kesini semakin mulai mencari-cari tipe laki-laki keren yang lebih jauh. Memanfaatkan hobi tentu saja, yaitu nonton bola. Kalau dulu nonton bola itu yang dilihat jalannya pertandingan dan teknik permainan, kalau sekarang yang dilihat pemainnya. Sampai dicatetin lho siapa-siapa aja yang ganteng terus dikepoin deh, LOL. Gegara itu terus jadi mikir, pengen punya suami orang bule, tapi harus yang berdarah Latin *ditampol sendal, sadar Yas!! Sadar!!* Iya, orang latin terutama lelakinya itu punya kekhasan tersendiri lho. Kalau bingung, lihat aja para lelaki dari Argentina, Mexico, Puerto Rico, Spanyol, Italia, dll. Ditambah lagi, lelaki keren itu punya brewok tipis dan berbulu. Ini aku jujur lho, lelaki yang punya bulu banyak di tangan, kaki, dan juga brewok itu menurutku seksi, LOL. Tapi jangan kira yang kayak Rhoma Irama lho. Enggak! Bukan yang begitu. Yang aku maksud tuh lelaki macam Bradley Cooper, Channing Tatum, Cesc Fabregas, Iker Casillas, Michalis Sifakis, dll *googling aja ya kalau bingung*. Jadi pada saat kuliah laki-laki keren menurutku adalah kombinasi antara ganteng, bermata tajam, berbulu *jangan ketawa* berbadan tegap, bersuara sedikit berat, rapi, bersih, multitalenta, dan cerdas. Udah gitu aja. Sampai sekarang sih masih begitu. Entah ya, aku pikir lelaki yang berbadan tinggi, tegap, dan rambutnya rapi itu semacam keren banget dan pasti bisa melindungi. Ya kali Yas, pacaran aja sono sama bodyguard, LOL.
Unfortunately, susah juga sih kalau pengen punya pasangan tapi masih ngejar yang namanya perfection. Nobody's perfect. Lebih baik jalani aja apa yang ada siapapun lelaki yang sama kita sekarang, he is the only one who is completely perfect for us. Punya kriteria dan selera itu sah-sah aja, asalkan jangan malah jadi penghalang untuk menjalin hubungan. *ngomong sama kaca*. Sekian.
~Hug & Kiss~
xoxoxo
No comments:
Post a Comment