Suatu film atau sebuah buku dengan sangat ajaibnya bisa membangkitkan kembali kenangan akan masa lalu. Ya, ada banyak film yang aku sendiri merasa bisa memancing memori masa laluku terutama saat aku masih kecil. Salah satu film yang sangat mengena buatku adalah HEIDI. Bukan film yang jadul atau film versi animasinya. Tapi film HEIDI tahun 2005 yang dibintangi oleh Emma Bolger.
Aku sangat menyukai detail isi di dalam film itu. Terutama setting lokasinya. Aku suka suasana pegunungan, pedesaan, dan padang rumput. Persis seperti ketika aku masih kecil. Dulu, sewaktu masih kecil aku banyak menghabiskan waktu di rumah nenekku. Setiap pulang sekolah aku selalu pulang ke rumah nenek, baru pada malam harinya aku pulang ke rumahku. Sejak kecil, nenek selalu menjemputku sepulang sekolah naik sepeda sampai aku kelas 4SD. Intinya, sampai aku SMP aku selalu pulang ke rumah nenek sebelum pulang ke rumahku. Rumah nenekku memang bukan di pegunungan, tapi sebuah desa yang jauh dari perkotaan. Di pinggir desa tempat tinggal nenekku ada area persawahan yang luas. Kalau musim kemarau, ada beberapa petak sawah yang dibiarkan menjadi padang rumput. Aku dan teman-teman masa kecilku suka sekali bermain di sawah dan sungai. Kami suka bermain layang-layang, mencari ikan, dan mencari sarang burung di rumpun padi.
Keterkaitan film Heidi dengan kenangan masa kecilku adalah ketika Heidi suka ikut Peter menggembala kambing. Dulu sewaktu kecil, aku dan sepupuku juga suka menggembala kambing. Kambing-kambing itu milik kakekku. Rasanya senang campur geli, soalnya kadang si kambing nggak mau diajak pulang. Musti ditarik-tarik dulu tali kekangnya. LOL. Selain itu, Heidi juga menyayangi kucing. Aku juga. Meskipun nggak begitu suka meluk-meluk kucing, tapi menurutku kucing itu lucu banget.
Film Heidi benar-benar menggali kenangan dan membangkitkan senyawa dari kenangan masa kecilku. Masa kecil yang penuh petualangan dan kebahagiaan. Terkadang aku merasa sangat ingin mengunjungi tempat-tempat favorit di masa kecil dulu. Tapi sayangnya, sebagian besar tempat itu sudah berubah. Sawah-sawah sudah berganti dengan bangunan rumah. Pohon-pohon rindang di tepi persawahan sudah ditebang. Tanaman perdu yang biasanya menjadi persinggahan capung, kupu-kupu, dan kumbang sudah musnah. Kebun tebu yang penuh misteri dan yang dulu sering kami jadikan sebagai markas rahasia sudah tidak ada. Ahhh, Heidi kamu mengingatkanku pada kenangan masa kecilku yang sudah tak mungkin lagi untuk aku alami.
Hug & Kiss
xoxoxo
No comments:
Post a Comment