Wednesday, June 19, 2013

Aku Rindu Cahaya Keemasan Mentari di Sore Hari

Entahlah, Jogja selama berbulan-bulan terakhir ini, bahkan sejak Agustus atau September tahun lalu berada di kurun musim hujan. Padahal semestinya sejak bulan April sudah memasuki kurun musim kemarau. Memang, ada kalanya hari-hari dihiasi panas terik matahari, namun ketika sore menjelang, gerombolan mendung selalu hadir menyapu langit biru dan membawa hujan. Bahkan sampai hari ini juga masih begitu. Aku rindu cahaya keemasan mentari di sore hari yang mengintip lembut dibalik dedaunan, begitu kataku dalam hati tadi sore setelah hujan deras berakhir. Kapan aku bisa mengabadikan semburat warna jingga dan emas yang menyorot dari arah barat yang kemudian tenggelam di balik pegunungan Menoreh di ufuk barat kota Jogja?

Ahh, aku jadi teringat, ketika dulu, sewaktu aku belum dewasa, aku sangat suka mandi cahaya matahari sore. Sinarnya yang berkilau anggun namun tidak membawa panas membuat aku sangat menikmatinya. Ditambah lagi dengan semilir lembut angin sore yang membawa bisikan-bisikan dari dedaunan. Aku rindu saat-saat menerbangkan layang-layang di sore hari sembari menikmati tarian indah capung-capung dan kupu-kupu. Kalau begini terus cuacanya, kapan aku bisa bermain dengan tanah, pasir, dan rerumputan kering yang hangat?


~Catatan kerinduan akan sebuah senja bermatahari



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net