Wednesday, June 26, 2013

Please, Jangan Sebut Kanan atau Kiri!

Well, di post kali ini aku mau sedikit cerita tentang diriku dan "kekurangan" yang aku miliki. Sebenernya sudah sejak lama aku pengen ngebahas ini di blog, cuman aku masih bingung mau ngebahasnya gimana. Setelah tadi beberapa jam ngobrol di perpus sama mbak Indah dan sepulangnya searching-searching, ternyata apa yang aku alami selama ini tergolong semacam "kelainan". Wahahaha, nggak separah itu juga sih. Intinya, aku itu tipe orang yang TIDAK BISA MEMBEDAKAN KANAN dan KIRI. Jangan ketawa, please!

Iya, sejak kecil sampai usia 22tahun sekarang ini, aku masih kikuk kalau disuruh bedain kanan dan kiri. Aku ngerti kalau tangan kanan untuk makan dan nulis, dan tangan kiri untuk ceb*k, ups! Aku juga tahu kalau orang kidal nulis/mengerjakan sesuatu pakai tangan kiri, btw kakak ipar sepupuku itu kidal. Tapi, kalau aku ditodong kalimat, "nanti di depan belok kiri ya", langsung blank, mana kiri mana kanan aku nggak ngerti. Beberapa orang di sekitarku kadang menganggapku aneh karena nggak bisa ngebedain mana kanan dan mana kiri. Tapi memang membingungkan. Kalau arah utara, timur, selatan, dan barat aku tahu, tapi kalau kanan dan kiri (padahal cuman 2) aku selalu kebingungan untuk membedakan. 

Pas ngobrol-ngobrol tadi, ada kecenderungan aku mengalami salah satu jenis Disleksia, tapi aku bisa baca, nulis, mengeja, dan memakai sendal/sepatu tanpa terbalik. Aku juga bisa menali tali sepatu sendiri sejak SD, cuman aku nggak bisa ngapalin tali temali Pramuka. Sumpah! Susah banget itu simpul-simpul. Arrggghhh!! Kemudian ada juga kecenderungan aku mengalami masalah psikologi. Tapi nggak deh ya, aku rasa aku masih baik-baik saja. Ada juga pembahasan (dari internet) kalau kelainan tidak bisa membedakan kanan dan kiri bisa memicu memory loss. Tapi aku nggak ngerasa gitu, ingatanku masih baik terutama long term memory-nya ASALKAN bukan memori tentang hitung-hitungan/rumus-rumus yang rumit yang ada di pelajaran IPA/Matematika sewaktu SMP/SMA dulu. Kalau yang nggak rumit, aku masih ingat dan tahu cara ngerjainnya sampai sekarang. Nah, alasan yang paling logis itu aku nemu di sini

Di situs tersebut dibahas kalau kecenderungan tidak bisa membedakan kanan dan kiri disebabkan oleh ukuran/letak otak kanan dan kiri yang asimetris. Duh, ngeri! Jadi respon spatial (arah dan ruang) kurang berfungsi dengan baik. Yes, aku akui kalau aku buruk di bidang spatial terutama yang berhubungan dengan arah. Jadi kalau kalian bertemu denganku di jalan, please jangan tanya arah atau jalan menuju suatu tempat padaku. Dijamin, kalian akan nyasar, LOL! Aku sendiri aja sering banget nyasar, hahaha. Jadi aku paling takut kalau disuruh ke suatu tempat asing sendirian. Itu adalah salah satu alasan kenapa aku nggak mau bekerja di rantau. O ya, aku juga mulai menyimpulkan kalau memang kemungkinan ukuran/letak otak kanan dan kiriku kurang simetris, karena aku sering banget migrain (sakit kepala sebelah). Eh, tapi itu kesimpulanku sendiri lho! Hihihi. Selain itu, dalam situs tersebut dibahas bahwa kaum wanita memang memiliki tingkat kesulitan membedakan arah dan lambatnya respon spatial lebih tinggi dibanding pria. Nggak tau gimana ceritanya, tapi memang begitu adanya. Hahahaha.

Pernah ada beberapa kejadian lucu berhubungan dengan arah kanan dan kiri yang mengesalkan itu. Jadi, waktu itu aku ke Ambarukmo Plaza (Amplaz), sebuah mall besar di Jogja. Nah, aku kan berboncengan dengan temanku naik motor (aku di depan), kita memutuskan untuk parkir di lantai bawah/basement. Pas abis ambil tiket parkir, aku bermaksud mencari lokasi parkir yang longgar. Tiba-tiba ada bapak-bapak penjaga parkir bilang sama aku, "Kiri mbak, ambil yang kiri!" Aku kan nggak ngerti kanan-kiri, aku asal belok aja, ternyata yang aku ambil adalah arah kanan. Si bapak kayaknya jengkel, dia bilang, "Disuruh ambil yang kiri malah ke kanan!" Sambil malu-malu aku bilang sama si bapak, "Maaf Pak, saya nggak bisa bedain kanan sama kiri." Si Bapak terlihat bengong, "Masa udah gede nggak tahu kanan-kiri!" Aku cuma cengegesan aja. Lah, emang nggak bisa, mau gimana??

Selain kejadian itu, aku sewaktu SMP dan SMA paling takut dengan seleksi Tonti (Pleton Inti) atau Pasukan Baris Berbaris. Kenapa? Jelas, alasannya karena aku nggak bisa bedain kanan dan kiri. Jadi aku paling takut dan deg-degan kalau suruh ikut seleksi Tonti (mana wajib pula). Akhirnya, ya itu, aku selalu dapat hukuman karena aku selalu salah arah (apalagi waktu acara mata ditutup pakai kain slayer). Makin nggak tahu arah aku. LOL. Akhirnya, pas SMA aku memutuskan untuk menandai tangan kanan dan kiriku. Aku pakai jam di tangan kiri. Jadi selain tangan yang pakai jam, pasti tangan kanan/arah kanan. Ternyata sukses lho, aku bisa masuk dalam pasukan Tonti. LOL.

O ya, ada juga beberapa hal yang aku alami, entah berkaitan dengan "keunikan/kelainan" yang aku miliki atau tidak. Pada intinya, aku ini nggak bisa yang namanya menjadi orang yang multitasking atau dapat mengerjakan beberapa hal dalam waktu yang sama. Jadi semisal aku lagi telponan, ya telponan aja. Padahal temenku yang lain bisa telponan sambil makan, sambil nulis, sambil ngegame. Aku nggak bisa. Hikss. Aku juga lemah dalam hal hitung-hitungan dan rumus. Memoriku mengenai rumus-rumus yang rumit sangat mudah menguap alias lupa. Makanya, aku kuliah ambil jurusan bahasa. Kalau urusan bahasa (asal bukan rumus-rumus) aku lumayan jago. Anyway, saking mudah lupanya sama rumus-rumus atau apapun yang berbau hitung-hitungan, kadang kalau teman-temanku membicarakan soal rumus atau istilah dalam rumus, aku nggak ngerti. Nggak ingat sama sekali, meskipun mereka sudah ngasih hint, "yang itu lho, yang pakai akar kuadrat". Tetep aja nggak ingat. LOL.

Tapi, saat ini kesulitan membedakan kanan dan kiriku sudah sedikit berkurang. Aku sudah intens melatih instingku (halah!) untuk bisa membedakan mana kanan dan mana kiri. Yah, lumayan sih, kalau ada petunjuk kanan atau kiri sudah bisa paham. Cuman, memang kalau soal refleks membedakan kanan dan kiri dengan cepat aku masih kesusahan. Gapapalah, yang penting aku sudah mencoba mengurangi "gagap kanan kiri"-ku.

Sebenarnya, "kelainan" ini nggak berbahaya sih, sejauh yang aku alami sendiri. Hanya saja, sangat-sangat mengganggu karena respon/reflek otak dengan arah kanan dan kiri nggak maksimal. Apalagi, banyak orang "normal" yang nggak ngerti dan nggak mau tahu soal "kelainan" ini. Intinya, kami yang memiliki kesulitan membedakan arah kanan-kiri bukannya bodoh tapi mungkin memang ada faktor genetik yang mempengaruhi. So, please please please, jangan meremehkan atau menganggap apa yang kami alami itu lucu ya. Juga, jangan pakai "kode verbal" kanan atau kiri di depanku (mendingan menunjuk langsung arahnya deh). Karena instruksi verbal kanan-kiri membuatku bingung, aku susah bedainnya. Hikss!

Eh, adakah yang memiliki "keunikan" yang sama denganku?? Mungkin bisa share di kolom komen :)


~Hug & Kiss~
xoxoxo


22 comments:

  1. Wah sama mbak saya juga gagap kanan kiri padahal udah 19 tahun :( sering diledekin juga, nyasar sampe dimarahin juga haha. Tadi sih iseng emang gagap kanan kiri cuma aku doang apa ya, eh nemu blog ini. yg mbak tulis diatas mirip banget sama aku *malah curhat *yeay ada temennya
    Pokoknya setuju banget sama tulisan ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi R!,, thank you for stopping by. Wah,, akhirnya ada juga yang mengalami hal serupa. Iya, dulu aku awalnya juga ngira kalau aku nggak bisa bedain kanan atau kiri karena masih kecil (tahunya pas SD dulu),, eh, sampai udah kerja sekarang juga masih nggak bisa bedain kanan atau kiri terutama kalau secara mendadak. Berasa bodoh sih awalnya, yakali masa kalah sama anak kecil. Untungnya sih ada lah beberapa penjelasan ilmiah kenapa seseorang bisa gagap kanan-kiri. Jadi tahu deh alasannya. Haha. Kita harus bersyukur R! karena kita UNIK :))

      Delete
  2. pengalaman yang sama, dulu waktu smp cuma saya kebagian baca UUD saja karena kesulitan kalau ikut pasukan baris berbaris.. selain intruksi verbal kiri dan kanan saya juga kesulitan mengingat urutan bulan dalam setahun, jadi pas dikasih kerjaan bikin timeline dan progress report asli susah banget, sering kebalik bulan nya. hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Bagas Priyono!
      Mungkin kalau urutan bulan masih kebalik, bisa dibiasakan/dihafalkan lagi, pasti nanti bisa hafal di luar kepala. Apalagi itu penting buat kerjaan kamu. Hehe. Aku juga lagi intens memahami kanan-kiri. Mari semangat!!

      Delete
  3. Sama mba.. aku jg ga bs bedain kanan kiri... buat permudah aku liat tahi lalat di tangan. Yg ada tai lalatnya itu kiri. Hahaha... ga bs multitasking jg.. susah bgt ngerjain bnyk hal dlm satu waktu.. cm bs fokus sm satu hal dlm satu waktu itu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Herlinda!
      Aku juga ada sih tahi lalat di pergelangan tangan kiri. Tapi aku lebih suka menandai dengan jam tangan :) Iya, kalau multi-task aku biasanya susah konsentrasi. Otak maunya konsen ke 1 aja, kecuali kalau misalnya baca sambil dengerin musik,, tapi kalau sampai telpon terus ngetik2 di laptop,, tetep nggak bisa, padahal temenku banyak yg suka melakukan itu #Curhat
      Semangat ya!!

      Delete
  4. Hai Tiyas, salam kenal ya..

    Aku juga ngalamin hal yang sama kayak kamu, sebelum tahu ada orang-orang bernasib sama aku ngerasa aneh sendiri..
    oiya di salah satu blog yang ngebahas hal yang sama, sempet ada yang cerita hasil diskusinya sama anak-anak psikologi kalo efek jangka panjang kelainan yang kita idap ini adalah alzheimer. Dimulai dengan berkurangnya short term memory, kepikunan dan terakhir alzheimer. Bener ga ya? Kalo bener ngeri juga ya kita-kita ini,huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai Ima, salam kenal juga.
      hehe, iya, aku juga ngerasa gitu. Dulu sempet ngerasa bego banget, karena cuman kanan dan kiri aja nggak tau.. huhu..
      Emm, aku juga pernah baca juga soal efek jangka panjangnya. Tapi aku positive thinking aja. Selama aku baik-baik saja, aku akan sebisa mungkin berbuat banyak hal positif bagi dunia *halah*
      Kalau aku sendiri aku akui kalau aku susah menghafal hitung-hitungan padahal kayaknya temenku yang (maaf) nggak begitu pandai malah lebih hafal daripada aku. Aneh juga ya. Pengen periksa ke dokter tapi aku takut, takut menerima kenyataan. Huhu.

      Yang penting sih kita wajib selalu berfikir yang positif dan tetap menjaga kesehatan. Salam sehat dan sejahtera Ima!! :)

      Delete
  5. Gua juga gagap kanan kiri... Pada profesi guru --" *blank* sering di godain kakak gua pas di mall sampe malu di liatin orang banyak... Hahaha

    ReplyDelete
  6. Wah ternyata banyak spesies *jiaa* yang kaya aku. Sama banget beneran. Aku bedainya pake cincin di jari kanan. Kalo itu cincin ga sengaja lepas, yauda jadi bego gatau kanan kiri hehe aku juga gabisa multitasking. Aku suka nyanyi, tapi frustasi banget karna gabisa nyanyi sambil pake alat musik :(

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. wahh kak kita sama kak, aku udah 17 tahun ngak bisa bedain kiri kanan (nyadarnya waktu SD waktu ngambil ekskul PBB) untungnya mama aku ngerti kekurangan aku, mama aku bilang "kalau nggak tau, liat aja telapak tangan kamu, yang kanan ada tahilalatnya kalau yang kiri ngak ada" nah semenjak hari itu aku kalau ditanya soal kiri kanan ya curi2 liat telapak tangan (begitu pun dengan ekskul aku di PBB). Dan lucunya kak, papa aku baru tau waktu aku umur 17 tahun== serem kak. Aku juga ngak bisa multi tasking, tapi aku mulai latih2 diri gitu biar tertantang *jiaah

    ReplyDelete
  9. Aku juga gk bisa bedain kiri ama kanan.. sampe2 hampir mau numbur orang di jalanan gara2 gk bisa bedain.. kalau di suruh bedain aku mulai cemas. Aku juga sulit untuk membaca dengan cepat apa itu ada hubungan ya.?

    ReplyDelete
  10. saya juga susah membedakan antara kanan dan kiri. jadi sering salah belok kalau lagi bawa kendaraan.. hehehhehehehe. sering muter baliknya.
    jadi kalau mau kasih tahu arah kanan dan kiri itu harus jauh-jauh arahnya

    ReplyDelete
  11. Hay saya jga sama n di tambah sering salah sebut antara hijau dan biru klo keaadan refleks

    ReplyDelete
  12. Ya ampun baca blog ini aku lega, berasa punya tempat bersandar . Karena selama ini orang2 gak ada yg paham sama kesulitan yg aku alamin . Pokoknya kalo ditanya kanan kiri dengan cepat aku langsung sakit kepala rasanya . Hahahaha

    ReplyDelete
  13. Saya juga baru tahu setelah umur 38 thn...parah banget ya..biasa diterapi pk jsm atau dulu pk gelang...jgn smp naik ojek nanya kanan atau kiri..ampun deh

    ReplyDelete
  14. Wahhh samaa mams aku jugaa!!!aku kira aku doang ternyata banyak orang lain yg seperti ini.kita harus bangga mams karna ini adalag anugrah dari tuhan yang orang lain belum tentu memiliki nya!menurut family 100 survei membuktikan dari 10 wanita hanya 8 yang memiliki kelainan seperti ini mams!kita harus banyak bersyukur alhamdullilah.aku tuh cerita ke temen2 ku ada yg ketawa sampe aku dibilang mempunyai gangguan kejiwaan disuruh priksa ke dokter.padahal kan ini anugrah...anugrah tuhan ya mams kalo anugrah cinta naura dong,,he he .btw mams aku kalo bedain kanan kiri tuhh harus ngeraba tangan dulu mams,kalo kanan ya ngerasain buat nulis ya kalo kiri buat ceb*k hehehe semoga info ini bermanfaat ya mams.thanks ^^

    ReplyDelete
  15. Terjadi pd anak sy juga. Cowok umur 8,5 thn. Susah kanan kiri, susah multitasking.. hehehe

    ReplyDelete
  16. Ternyata saya tidak sendiri wkwk, 18 tahun saya hidup susah banget bedain kanan kiri. Kalo misal disuru belok kiri gak langsung belok tunggu brp detik buat memastikan kiri itu yg mana, apalgi kalo di kasi alamat nanti kalo udh sampe di A belok kiri, belok kanan dsb, dijamin saya ga sampe tujuan wkwk

    ReplyDelete
  17. Sama aku juga.tiap kali jd navigator mesti yg lain pada marah2 soalnya sering kliru, kalo g jauh2 blg k kqnan qto k kiri,dlu srg nyasar jg, sempet nangis krn saat mahasiswa baru g tau arah, muter2 d mandala krida. Lupa jalan pulang,g cuma itu,tiap kali k indomaret/kantor bank ato apapun yg ada tulisan d pintu dorong/tarik itu jg salah, msalnya pintu yg ad tulisanya dorong malah aku tarik, dan yg ada tulisannya tarik selalu ak dorong.kecuali dr jarak 3 mtr an dr pintu harus mulai d pelototin dan d pikirin harus dorong atau tarik sesuai instruksi pintu.kalo masalah nyasar skrg sdh mulai berkurang, krn ak kerja nya d lapangan yg mengharuskan tau jalan ya skrg sdh mulai paham ttg peta

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah akhirnya saya mendptkan jawabannya knp anak saya yg sdh.berusia 18 th ga paham kanan kiri. Apalagi kalau dibonceng naik.motor saya suruh belok kanan atau kiri dia ngomel yg mana kanan mana kiri aku ga bisa bedakan katanya. Ternyata skrg saya tahu jawabannya dan solusinya. Tksh mbak sdh berbagi pengalaman

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net