Saturday, May 9, 2015

Me VS Orang yang Malas Berusaha

Hi readers!

"Malas" adalah salah satu sifat alamiah yang pasti dimiliki oleh setiap manusia, bahkan makluk hidup lainnya. Tidak dipungkiri bahwa bermalas-malasan adalah hal termudah untuk dilakukan, tidak perlu banyak usaha dan membuang energi. Tapi yang namanya "malas berusaha" itu beda perkara. Jika mau meraih sesuatu yang kita inginkan ya harus jauh-jauh deh dengan perihal "malas berusaha".

Aku punya sedikit pengalaman, sebenarnya banyak sih tapi cukup mengutip satu saja sebagai contohnya. Jadi begini, beberapa hari yang lalu seorang teman mengontak-ku. Seperti sebelum-sebelumnya, dia mengontak-ku untuk tanya-tanya mengenai job vacancy. Well, sebagai teman yang baik aku mengabari dia mengenai suatu career expo yang patut untuk dicoba, dulu memang aku sudah berjanji padanya untuk selalu mengabari dia jika ada jadwal job fair dll. Percakapan via media chatting pun berlanjut dengan pertanyaan yang sama yang pernah dia lontarkan beberapa bulan sebelumnya. Aku sudah menduga, dia sedang berada dalam situasi yang sama atau serupa dengan situasi beberapa bulan sebelumnya, yakni masalah tes pelamar kerja.

You know what, aku sedikit agak malas kalau lagi-lagi harus menjawab pertanyaan yang sama dengan yang sudah dia ajukan beberapa bulan sebelumnya. Maksudku begini, kalau dulu sudah dijelaskan panjang lebar, kenapa musti tanya lagi? Poin kedua mengapa aku jadi sewot adalah dia menceritakan jika dia ingin lolos tes, khususnya tes wawancara, tapi menurut pengamatanku dia sendiri secara pribadi malas untuk berusaha.

To make it clear, dia bilang kalau dia kurang fasih berbahasa Inggris dan takut menghadapi tes wawancara dalam bahasa Inggris. Okay, berbicara menggunakan bahasa asing memang cukup menegangkan dan stressful, aku juga pernah mengalaminya. Tapi, bahasa itu berbeda dengan ilmu eksak macam fisika, matematika, atau kimia. Bahasa itu bisa diimprovisasi. Lagipula, bahasa bisa dipelajari dengan banyak cara karena belajar bahasa lebih mengarah ke ingatan, pelafalan, dan rasa percaya diri. 

Dan satu hal lagi, bahasa Inggris bagi orang Indonesia adalah Foreign Language, bukan Second Language lho. Jadi, sudah pasti banyak orang yang maklum jika pelafalan bahasa Inggris kita "medhok" atau tidak se-perfect para native atau mereka yang menjadikan bahasa Inggris sebagai Second Language. Nah kalau sudah begitu, kenapa tidak berusaha untuk memperbaiki kemampuan bahasa Inggris kita secara mandiri? Toh banyak sumber di Internet yang bisa kita optimalkan. Bahasa Inggris juga nggak sesulit bahasa Mandarin atau Thailand yang dengan tulisan "aduhai"nya dan "tone" per kata-nya yang susah untuk dipelajari.

Aku bukannya tidak mau membantunya untuk belajar. Tapi, belajar bahasa itu perlu melewati beberapa tahapan. Nah, jika dia merasa bahasa Inggris-nya belum oke dan jadwal tes wawancaranya tinggal 1x24jam dari waktu dia mengontak-ku, so, what should I do then? Kenapa nggak sejak beberapa bulan sebelumnya dia belajar? Kenapa harus serba mendadak? It sucks you know! Aku nggak mau lah dituduh pelit ilmu, yang salah itu timing-nya. Kenapa serba mendadak dan kenapa malas berusaha jika mau meraih sesuatu. Bro, hidup itu penuh pengorbanan. Jika kamu pengen mendapatkan sesuatu, berkorbanlah. Korbankan waktumu barang satu atau dua jam sehari untuk belajar bahasa Inggris via internet. Kalau dalam waktu satu bulan, sudah 60 jam kan? 60 jam sudah bisa membantumu untuk improve bahasa Inggrismu.

Sebagai contoh saja, aku pernah mendengar cerita dari orang Jepang. You know, most of Japanese people learn English only at Junior or Senior High School. SD mah jarang yang ada pelajaran bahasa Inggris. Lagipula, mereka sejak kecil tahunya huruf kanji dan sebangsanya, bukan huruf alfabet seperti yang kita pelajari sejak TK. Jadi bisa dibayangkan bukan, mereka tidak hanya belajar pelafalan kata, grammar, dan vocabulary, tapi mereka juga harus belajar alfabet hanya untuk bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik. Selebihnya, banyak orang Jepang yang fasih berbahasa Inggris karena mereka belajar secara mandiri (itu kata Sensei-nya). 

Nah, balik lagi ke temanku tadi, apa masih mau mengajukan excuse lagi? You'll never learn something if you don't want to wake up and do something. Nggak usahlah malas-malasan dan beralasan kalau nggak ada waktu untuk belajar sendiri atau belajar itu harus ditemenin sama yang udah ahli (kalau ilmu eksak sih emang harus gitu, Bro). Come on! Yang mau dapat kerjaan itu kan kamu, bukan aku, jadi kenapa tidak berusaha? Aku mau sih bantu kamu, tapi timing kamu nggak pas, mana ada belajar dengan waktu mepet akan menghasilkan hasil yang maksimal. Just wish you the best of luck! You're my friend and I will always support you, but I won't let you get spoiled. I want you to be tough, initiative, and independent!!!



Just a sharing

~xoxo~


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net