Hi readers!!!
Sehubungan dengan banyaknya posting dari rekan-rekan di media sosial dan beberapa sharing dari rekan-rekan mengenai pekerjaan, gaji, dst (topik wajar bagi kami yang berada dalam usia produktif, selain masalah pernikahan *ehhh*). Aku pengen sedikit sharing opini tentang filosofi yang aku anut dalam memilih, melakukan, mencintai, dan mensyukuri pekerjaan yang aku miliki sekarang. FYI, gajiku mungkin tak setinggi teman-temanku yang lain, apalagi yang bekerja di sektor-sektor krusial atau yang bekerja di ibukota. Tapi aku sebisa mungkin melatih diriku untuk selalu bersyukur dan mencintai apa yang aku kerjakan saat ini. Who knows jika suatu saat pekerjaanku ini mengantarku membuka gerbang untuk melakukan passion-ku yang lain. Karena aku percaya, setiap pekerjaan pasti akan membukakan pintu kesempatan yang lain bagi kita, tergantung kita jeli atau tidak untuk melihatnya.
***
Salah satu kunci hidup yang bahagia adalah "do what you love and love what you do". Melakukan apa yang kita cintai/sukai dan mencintai apa yang kita lakukan bukan merupakan sesuatu yang mudah memang. Pertama, untuk memenuhi unsur tersebut, kita harus menemukan apa yang kita sukai. Bahasa kerennya sih "passion". Masing-masing individu memiliki passion yang berbeda-beda. Biasanya passion terwujud dalam apa yang disebut hobi. Selain itu, passion juga bisa ditemukan pada kecenderungan minat dan bakat seseorang.
Kedua, untuk memenuhi filosofi "love what you do", kita perlu menemukan titik keikhlasan dalam hati kita. Ikhlas dalam melakukan sesuatu akan mengantar kita pada rasa mencintai sesuatu. Bukankah mencintai itu perlu pengorbanan? Yah, apa yang kita korbankan untuk mencintai apa yang kita lakukan adalah rasa enggan. Rasa enggan dikorbankan menjadi rasa ikhlas, kemudian rasa ikhlas menuntun kita pada perasaan mencinta.
Do what you love and love what you do tidak hanya berlaku pada hobi, namun harus berlaku dalam banyak hal di hidup kita, contoh paling konkret-nya adalah dalam hal pekerjaan. Sebelum melakukan suatu pekerjaan, kita pasti melewati beberapa tahap terlebih dahulu. Yang pertama adalah tahap "memilih" pekerjaan. Kita memiliki kebebasan secara individual untuk memilih perkerjaan mana yang hendak kita lamar. Passion adalah hal yang paling penting untuk diterapkan disini. Kalau menurutku sih, jangan dulu berorientasi pada seberapa besar kita akan mendapat uang dari pekerjaan yang kita lakukan. Besarnya uang yang kita dapat dari melakukan pekerjaan bukanlah penjamin kita akan bahagia melakukan pekerjaan itu.
Mengandalkan passion dalam memilih pekerjaan adalah hal yang wajib. Okelah, mungkin ini sulit karena mencari pekerjaan yang tidak sesuai passion saja susah, apalagi mencari yang sesuai. Kalau misalnya terlalu sulit, maka pilah-lah pekerjaan yang paling tidak menyerempet atau mengandung unsur passion yang kita miliki, contohnya passion kita adalah menggambar namun sulit bagi kita untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Nah, kenapa tidak kita mulai mengasah diri kita dengan ilmu gambar digital atau gambar bangunan, maka kita bisa menjadi designer, animator, drafter, arsitek, dsb.
Yang kedua adalah tahap "melakukan" pekerjaan. Banyak orang bilang, melakukan bidang pekerjaan yang kita sukai akan menuntun kita pada hidup bahagia. Jadi, setelah puas memilih jenis pekerjaan yang akan kita ambil, yang harus kita lakukan adalah melakukan pekerjaan itu sendiri dengan sepenuh hati.
Yang ketiga adalah tahap "memperjuangkan" pekerjaan. Pekerjaan bukanlah hal yang statis. Memperjuangkan apa yang sudah kita dapat adalah hal yang pantas kita lakukan. Jangan terlena dengan zona nyaman dimana kita sudah mendapat pekerjaan sesuai passion dan kemampuan kita. Sebaliknya, kita harus memiliki willingness untuk belajar dan terus belajar guna memperjuangkan apa yang telah kita dapat. Memperjuangkan pekerjaan yang telah kita dapatkan akan membuat kita dan hasil kerja kita semakin berkualitas.
Yang keempat adalah tahap "mencintai" pekerjaan. Tibalah saat dimana kita harus memupuk rasa cinta pada apa yang kita kerjakan atau lakukan. Ada banyak hal yang membuat orang, bahkan yang mendapat pekerjaan sesuai passion, tidak dapat mencintai pekerjaannya. Banyak orang yang kemudian mengeluhkan apa yang dia lakukan selama ini. Banyak yang kemudian mencari excuse untuk tidak lagi mau memperjuangkan apa yang dia kerjakan, misalnya gaji rendah, beban kerja terlalu banyak, dsb. Kembali lagi ke filosofi "love what you do" yang mana mengandalkan diri kita untuk ikhlas dan memupuk rasa cinta pada pekerjaan.
Yang keenam adalah tahap "memetik hasil, terus mencintai, dan tetap mengembangkan diri". Tahapan terakhir dalam penjabaran filosofi "do what you love and love what you do" ala aku adalah memetik hasil, terus mencintai, dan tetap mengembangkan diri. Ketiga hal tersebut dapat dirangkum dengan satu kata, yaitu "bersyukur". Mensyukuri apa yang kita miliki dan apa yang kita lakukan adalah bagian terpenting dalam mengelola passion kita akan suatu pekerjaan. Bersyukur akan membuat kita menjadi pribadi yang positif. Ada yang bilang, "mensyukuri pekerjaan yang itu itu saja tidak akan menaikkan penghasilan", memang benar. Tapi, apa untungnya punya penghasilan yang besar tapi kita tidak bersyukur, tidak memanfaatkan nikmat yang diberikan Tuhan pada kita melalui penghasilan yang kita dapatkan. Tidak mau mensyukuri pekerjaan adalah pemicu "ketidakbercukupan" seseorang.
Sebuah refleksi yang penuh ketidaksempurnaan
~xoxo~