Monday, June 29, 2015

My Office is Getting Quiet

Hi Readers!!

Bekerja di kantor yang notabene ada di dalam lingkungan kampus memang menyenangkan. Sehari-hari-nya pasti tidak pernah sepi. Mahasiswa berlalu-lalang di depan kantor, masuk ke kantor untuk mengurus keperluan ini dan itu, dan bahkan beberapa dari mereka nongkrong-nongkrong di kursi-kursi di depan kantor. Tapi, jika menjelang masa libur semester, pasti kantor berubah menjadi sepi.

Seperti yang terjadi hari ini. Sebagian besar mahasiswa yang berkuliah di gedung/kampus dimana kantorku berada sudah memulai libur panjang akhir semester mereka. Alhasil, suasana kantor jadi sepi dan tentu saja, atmosfer liburan ini membuatku menjadi sedikit relax meskipun yah kerjaan pastinya nggak ikut libur juga.

Pada masa-masa seperti ini biasanya dimanfaatkan para atasan untuk mengadakan banyak rapat dan menggagas proyek-proyek baru. Istilahnya, masa-masa libur semester adalah masa-masa banyak raker. Huhuhu. *Syedihh*

Semangat! Semangat!


~xoxo~



Sunday, June 28, 2015

Sweet Things in Life (Lately)

Hi readers!

Sweet things can recharge good mood. That's what I believe so far.
Many sweet things come to my life. Some of them come from other people, acquaintances, friends, relatives, and family. The rest comes from me, my self.
Here I share some sweet things I got lately. These really made my day.

Chocolate biscuits (blue & green); Kit Kat Strawberry; Kit Kat Matcha

These come from my boss. He had just come back from Japan

2 pairs of earrings: freshwater pearls & silver-red gems

Chomel freshwater pearl necklace & Lombok freshwater pearl bracelet

~xoxo~


Tuesday, June 16, 2015

My Biggest Enemy

Hi readers!!

Cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini, panas yang menyengat bisa dengan segera berubah menjadi dingin yang menusuk tulang, tentunya memberikan dampak bagi tubuh. Salah satunya adalah tubuhku. Sedari kecil aku memang mudah sakit, tapi ya itu, sakitnya pasti seputaran pilek, batuk, dan radang tenggorokan, nggak lain. Mungkin bagi sebagian orang, batuk dan pilek adalah hal yang biasa, bahkan ada yang sekali dua kali tenggak obat langsung sembuh seperti sedia kala. Tapi tidak bagiku. Pilek, batuk, dan radang tenggorokan adalah MY BIGGEST ENEMY!

Terserang batuk atau pilek, atau keduanya selalu membuatku menderita demam yang naik turun hingga 3 atau 4 hari. Obat pun sepertinya tak begitu mempan menggagalkan virus-virus yang tengah ber-inkubasi di dalam tubuhku. Biasanya kalau siang aku merasa sehat, namun ketika malam datang, badanku kembali panas atau sebaliknya saat malam aku merasa baik-baik saja tapi ketika siang suhu badanku kembali naik. Maka tidak heran jika aku paling sebel jika tertular batuk pilek.

Selain demam yang naik turun, terserang batuk dan pilek membuat kulitku menjadi kering mendadak. Entah bagaimana ceritanya, setiap terkena batuk dan pilek pasti kulit wajahku menjadi kering dan muncul bentol-bentol kecil seperti pori-pori yang membesar. Jadi sudah bisa dipastikan kalau terserang batuk dan pilek wajahku terlihat kusam. Oleh karena itu, air putih menjadi senjata satu-satunya, meskipun yah, tidak begitu mempan melawan kulit kering karena batuk dan pilek.

Oh batuk, pilek, dan radang tenggorokan, kalian memang musuh yang luar biasa! Setahun bisa kena 3 sampai 4 kali, hikss.

At my desk
Still get cough and flu
~xoxo~


Wednesday, June 10, 2015

Kebiasaan-Kebiasaan Baru di Kantor

Hi readers!!

Nggak terasa sudah 9 bulan aku bekerja di kantorku yang satu ini. Sudah banyak hal yang aku pelajari termasuk pengalaman individual dan sosial. Selain banyak pembelajaran yang aku dapatkan, yang tentunya akan terus bertambah seiring waktuku bekerja disini, ada beberapa hal yang kini menjadi kebiasaan selama berada di kantor.

1. Rajin Beres-Beres
Yup, aku yang dulunya paling males beres-beres, setelah sekian bulan bekerja disini menjadi sangat freak terhadap hal beberesan. Di waktu senggang, aku selalu, paling tidak sih, membersihkan meja sekaligus menata dan membereskan hal-hal yang ada di atasnya. Aku selalu memastikan jika sebelum pulang atau berakhirnya jam kantor, barang-barang di atas meja harus kembali rapi agar besok pagi ketika aku masuk ke kantor, hatiku merasa senang karena mejaku tidak berantakan.

2. Bawa Bekal ke Kantor
Dulunya aku adalah insan yang paling doyan jajan. Pas awal-awal bekerja disini, aku juga paling suka jajan kemana gitu sewaktu jam makan siang. Tapi, kebiasaan lama tersebut pupus setelah beberapa minggu saja. Banyak teman kantorku yang memilih untuk membawa bekal dari rumah. Selain hemat, membawa bekal dari rumah juga lebih hygienis. Yah, walaupun sesekali aku dan teman-teman sekantor masih jajan juga sih, terutama pada hari Jumat karena jeda jam makan siang lebih panjang daripada hari-hari lainnya.

3. Setel Musik Selama Jam Kerja
Hmm, yang satu ini sih bukan kebiasaan baru sih, hanya kebiasaan lama yang aku bawa ke kantor yang baru. Ketika bekerja sebagai penulis online, setiap jam kerja aku selalu menyetel musik, selain dari playlist laptop/komputer, aku juga mengandalkan situs Youtube. Nah, selama bekerja di kantor yang ini, menjadi hal wajib bagiku untuk memutar musik setiap jam kerja. Jika sedang suntuk, aku biasanya menyetel playlist instrumental yang bersifat relaksasi dan lembut di telinga. Bagiku, menyetel musik pada jam kerja sangat membantu untuk meningkatkan semangat dan produktivitas dalam melakukan pekerjaan. Selain itu, mendengarkan musik pada jam kerja termasuk upaya killing the time bagiku. Tau-tau udah mendekati jam pulang kantor saja, hehe.

4. Selalu Membuat Plan/To Do List Sebelum Pulang Kantor
Ada satu lagi kebiasaan baru yang aku lakukan selama di kantor, yaitu selalu membuat Plan/To Do List sebelum pulang kantor. Plan atau To Do List untuk esok hari sangatlah penting buatku. Hal itu dapat menjadi reminder bagiku akan pekerjaan apa saja yang belum selesai hari ini dan pekerjaan apa saja yang harus dilakukan esok hari. Selanjutnya, pada esok harinya, hal yang aku lakukan setelah menghidupkan komputer adalah mengecek Plan/To Do List yang sudah aku buat sehari sebelumnya.

5. Selalu Merekap Apa Saja yang Aku Kerjakan Seharian
Bekerja di kantorku yang ini secara tidak langsung membimbingku menjadi orang yang lebih sistematis dan terstruktur. Semoga sih di kemudian hari aku nggak jadi robot yang melakukan segalanya secara monoton yah, haha. Setiap hari aku selalu merekap apa saja yang aku kerjakan selama sehari bekerja. Hal ini aku lakukan agar aku tahu apa saja yang sudah aku kerjakan. Apalagi di kantorku juga menerapkan sistem pengisian SKP dan Log Book karyawan.

Kalau kalian, kebiasaan baru apa readers yang dilakukan di tempat baru (kantor, sekolah, kampus, dll)??


~xoxo~


Neymar Jr.: 100% Jesus

Hi readers!!

Ada yang menggelitik benakku ketika menonton final Liga Champion hari Minggu dini hari yang lalu. Bukan karena gol Neymar dianulir oleh wasit karena handball tetapi lebih ke reaksi si tengil Neymar Jr. ketika pertandingan usai dan selebrasi atas kemenangkan Football Club Barcelona (FCB) 3:1 atas klub Italia kawakan, Juventus. Apa yang membuat benakku tergelitik? Ini dia:


Bukan tattoo-nya lho, bukan pula ketek-nya, tapi headband yang dia kenakan di dahinya sesaat setelah wasit meniup peluit tanda akhir pertandingan selesai. 100% Jesus. Itulah tulisan yang tertulis disana. Wow, religious sekali anak satu ini, batinku. Tapi jangan salah, Neymar saat itu bukannya sedang mencari sensasi atau apa. 100% Jesus adalah ekspresi dirinya atas rasa syukur yang begitu besar.

Neymar Jr. tidak hanya sekali itu saja mengenakan headband dengan tulisan yang sama. Setelah googling, aku menemukan beberapa foto-nya ketika dia mengenakan headband bertuliskan 100% Jesus.

Ternyata sudah sejak kecil Neymar Jr. mengenakan headband yang sangat filosofis tersebut di beberapa kesempatan. Yang kemudian hadir di benakku adalah bahwa:
1. Neymar menyadari dirinya bukanlah siapa-siapa tanpa pertolongan Tuhan-nya
Kita semua tahu (terutama pecinta dunia sepak bola) bahwa Neymar adalah salah satu pemain berbakat dari tanah Brazil yang sudah mengukir kesuksesan sejak masih belia. Neymar itu muda, terkenal, kaya, dsb. Namun, dibalik semua itu, dia adalah pribadi yang takut akan Tuhan. Dia tak pernah lupa siapa dirinya. Mengandalkan pertolongan Tuhan di setiap waktu bisa dibilang filosofi-nya.

2. Neymar mempersembahkan kesuksesannya pada Tuhan-nya
Menyadari bahwa dirinya bukan siapa-siapa tanpa kuasa Tuhan atasnya, Neymar mempersembahkan kesuksesan yang dia raih, terutama pada laga final Liga Champion yang lalu, pada Tuhannya. 100% Jesus adalah bukti nyata yang lebih nyaring daripada "berteriak-teriak" pada khalayak bahwa Neymar yang sangat berbahagia pada waktu itu, mendedikasikan kesuksesannya pada Yesus Sang Juru Selamatnya.

3. Neymar adalah salah satu dari sekian banyak orang Kristiani yang tidak gentar pada dunia
Hal ketiga yang ku analisis, maaf jika kurang tepat, adalah bahwa Neymar membuktikan dirinya adalah salah satu dari sekian banyak orang Kristiani yang tak gentar pada dunia. Hal ini tentunya sangat inspiratif dan membanggakan. Aku sebagai umat kristiani merasakan hati ku menghangat ketika dia dengan gimmiknya menunjukkan kecintaannya pada Yesus dengan mengenakan headband 100% Jesus. Jujur, aku merasakan imanku menguat ketika melihat itu.

"Neymar, be still 100% Jesus now and forever, okay?!"


Sebuah analisa dan refleksi
Tidak ada dimaksudkan untuk menggiring opini tertentu apalagi upaya Kristenisasi.

~xoxo~


Monday, June 8, 2015

Do What You Love, Love What You Do

Hi readers!!!

Sehubungan dengan banyaknya posting dari rekan-rekan di media sosial dan beberapa sharing dari rekan-rekan mengenai pekerjaan, gaji, dst (topik wajar bagi kami yang berada dalam usia produktif, selain masalah pernikahan *ehhh*). Aku pengen sedikit sharing opini tentang filosofi yang aku anut dalam memilih, melakukan, mencintai, dan mensyukuri pekerjaan yang aku miliki sekarang. FYI, gajiku mungkin tak setinggi teman-temanku yang lain, apalagi yang bekerja di sektor-sektor krusial atau yang bekerja di ibukota. Tapi aku sebisa mungkin melatih diriku untuk selalu bersyukur dan mencintai apa yang aku kerjakan saat ini. Who knows jika suatu saat pekerjaanku ini mengantarku membuka gerbang untuk melakukan passion-ku yang lain. Karena aku percaya, setiap pekerjaan pasti akan membukakan pintu kesempatan yang lain bagi kita, tergantung kita jeli atau tidak untuk melihatnya.
***

Salah satu kunci hidup yang bahagia adalah "do what you love and love what you do". Melakukan apa yang kita cintai/sukai dan mencintai apa yang kita lakukan bukan merupakan sesuatu yang mudah memang. Pertama, untuk memenuhi unsur tersebut, kita harus menemukan apa yang kita sukai. Bahasa kerennya sih "passion". Masing-masing individu memiliki passion yang berbeda-beda. Biasanya passion terwujud dalam apa yang disebut hobi. Selain itu, passion juga bisa ditemukan pada kecenderungan minat dan bakat seseorang.

Kedua, untuk memenuhi filosofi "love what you do", kita perlu menemukan titik keikhlasan dalam hati kita. Ikhlas dalam melakukan sesuatu akan mengantar kita pada rasa mencintai sesuatu. Bukankah mencintai itu perlu pengorbanan? Yah, apa yang kita korbankan untuk mencintai apa yang kita lakukan adalah rasa enggan. Rasa enggan dikorbankan menjadi rasa ikhlas, kemudian rasa ikhlas menuntun kita pada perasaan mencinta.

Do what you love and love what you do tidak hanya berlaku pada hobi, namun harus berlaku dalam banyak hal di hidup kita, contoh paling konkret-nya adalah dalam hal pekerjaan. Sebelum melakukan suatu pekerjaan, kita pasti melewati beberapa tahap terlebih dahulu. Yang pertama adalah tahap "memilih" pekerjaan. Kita memiliki kebebasan secara individual untuk memilih perkerjaan mana yang hendak kita lamar. Passion adalah hal yang paling penting untuk diterapkan disini. Kalau menurutku sih, jangan dulu berorientasi pada seberapa besar kita akan mendapat uang dari pekerjaan yang kita lakukan. Besarnya uang yang kita dapat dari melakukan pekerjaan bukanlah penjamin kita akan bahagia melakukan pekerjaan itu.

Mengandalkan passion dalam memilih pekerjaan adalah hal yang wajib. Okelah, mungkin ini sulit karena mencari pekerjaan yang tidak sesuai passion saja susah, apalagi mencari yang sesuai. Kalau misalnya terlalu sulit, maka pilah-lah pekerjaan yang paling tidak menyerempet atau mengandung unsur passion yang kita miliki, contohnya passion kita adalah menggambar namun sulit bagi kita untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Nah, kenapa tidak kita mulai mengasah diri kita dengan ilmu gambar digital atau gambar bangunan, maka kita bisa menjadi designer, animator, drafter, arsitek, dsb.

Yang kedua adalah tahap "melakukan" pekerjaan. Banyak orang bilang, melakukan bidang pekerjaan yang kita sukai akan menuntun kita pada hidup bahagia. Jadi, setelah puas memilih jenis pekerjaan yang akan kita ambil, yang harus kita lakukan adalah melakukan pekerjaan itu sendiri dengan sepenuh hati.

Yang ketiga adalah tahap "memperjuangkan" pekerjaan. Pekerjaan bukanlah hal yang statis. Memperjuangkan apa yang sudah kita dapat adalah hal yang pantas kita lakukan. Jangan terlena dengan zona nyaman dimana kita sudah mendapat pekerjaan sesuai passion dan kemampuan kita. Sebaliknya, kita harus memiliki willingness untuk belajar dan terus belajar guna memperjuangkan apa yang telah kita dapat. Memperjuangkan pekerjaan yang telah kita dapatkan akan membuat kita dan hasil kerja kita semakin berkualitas.

Yang keempat adalah tahap "mencintai" pekerjaan. Tibalah saat dimana kita harus memupuk rasa cinta pada apa yang kita kerjakan atau lakukan. Ada banyak hal yang membuat orang, bahkan yang mendapat pekerjaan sesuai passion, tidak dapat mencintai pekerjaannya. Banyak orang yang kemudian mengeluhkan apa yang dia lakukan selama ini. Banyak yang kemudian mencari excuse untuk tidak lagi mau memperjuangkan apa yang dia kerjakan, misalnya gaji rendah, beban kerja terlalu banyak, dsb. Kembali lagi ke filosofi "love what you do" yang mana mengandalkan diri kita untuk ikhlas dan memupuk rasa cinta pada pekerjaan.

Yang keenam adalah tahap "memetik hasil, terus mencintai, dan tetap mengembangkan diri". Tahapan terakhir dalam penjabaran filosofi "do what you love and love what you do" ala aku adalah memetik hasil, terus mencintai, dan tetap mengembangkan diri. Ketiga hal tersebut dapat dirangkum dengan satu kata, yaitu "bersyukur". Mensyukuri apa yang kita miliki dan apa yang kita lakukan adalah bagian terpenting dalam mengelola passion kita akan suatu pekerjaan. Bersyukur akan membuat kita menjadi pribadi yang positif. Ada yang bilang, "mensyukuri pekerjaan yang itu itu saja tidak akan menaikkan penghasilan", memang benar. Tapi, apa untungnya punya penghasilan yang besar tapi kita tidak bersyukur, tidak memanfaatkan nikmat yang diberikan Tuhan pada kita melalui penghasilan yang kita dapatkan. Tidak mau mensyukuri pekerjaan adalah pemicu "ketidakbercukupan" seseorang. 


Sebuah refleksi yang penuh ketidaksempurnaan

~xoxo~


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net