Tuesday, April 30, 2013

Vampire Look, Fail!


Fail! Fail! Fail!
Ceritanya mau bikin vampire look tapi fail alias gagal. LOL. Nggak bakat experiment look kali ya. Gegaranya sih lihat Dark Shadows, terus pengen bikin vampire look gitu. Konsepnya sih natural tapi serem plus sexy. Jadi nggak usah pakai kebanyakan touch. Cukup lipstick, sama eye liner. Muka dibiarin pale dengan sendirinya. Tapi karena gagal, jadinya aku mainan edit sana sini, LOL. Biar lebih terkesan dramatis dan nggak weird. LOL
Daripada mubazir foto-fotonya, lebih baik aku share aja ya beberapa, nanti mau langsung aku delete juga sih dari storage-nya. Hahahaha



Mandanginnya nggak usah lama-lama, LOL. Kalau muka serem dan weird emang udah dari sononya.

Emmm,, ngomong-ngomong, daripada post ini nggak jelas dan random, lebih baik aku pakai sekalian buat review lipstick yang aku pakai di look ini ya. Lipstick yang aku pakai adalah Oriflame Pure Colour Lipstick "Radiant Red". Harganya murah banget kok, cuma Rp39.000 aja. Selain murah, warnanya juga oke punya. Warna merah yang aku suka. Tidak terlalu orange dan tidak terlalu menyala. Lebih agak dark sedikit meskipun tidak se-dark warna cherry. Kalau mau dibayangin warna merahnya seperti merah strawberry yang sudah masak dan ranum gitu lah *apaan sih??*

Berhubung belum ambil foto bentuk lipsticknya, jadi langsung ke swatchnya ya (no edit warna). Kedua foto di bawah diambil di lokasi outdoor tanpa flash.

ini swatch sekitar 2 x (aplikasi masih tipis-tipis/nggak ditekan)
warnanya malah mirip peach ya? *salahkan kameranya!*

ini swatch sekitar 3-4kali (aplikasi agak ditekan)
Warnanya lumayan gahar kan?

Untuk staying powernya lumayan nih yang Radiant Red. Bisa lebih dari 3 jam (without meal) lho. Tapi kalau aplikasinya tipis-tipis sih, kejilat-jilat ilang juga. LOL. Coverage-nya lumayan menurutku. Selain itu tampilannya juga natural dan sedikit glossy. Jadi bibir terlihat lebih seger aja.

+ Murah kok
+ Warna merahnya asik, nggak norak
+ Coverage oke (asal pengaplikasian benar dan nggak nanggung)
+ Efek natural bikin bibir terlihat seger dan nggak kering/pecah-pecah
+ Tersedia kemasan "on the go" (yang kecil mungil)

- Nggak ada sih menurutku :)


~Hug & Kiss~
xoxoxo


Random Picts from Google










Mengalami Awkward Moment, Apa yang Harus Dilakukan?


Pernah mengalami awkward moment? Itu lho kalau bahasa Indonesianya adalah kejadian kikuk. Perpaduan antara lucu, malu, dan janggal. Emm, kalau istilah jawanya disebut dengan momen wagu atau moment lucu tapi aneh. Kalau masih bingung dengan istilah awkward moment, nih aku kasih ilustrasinya.

Kejadian ini nyata terjadi pas tadi sore sepulang dari ngajar ekskul. Aku bertemu dengan salah satu temanku yang kebetulan menjadi guru pengganti di sekolah yang sama dengan tempatku kerja. Aku tadinya bermaksud basa-basi dengan sedikit ngobrol sama dia pas di parkiran. Ya dong, masa ketemu temen mau diem aja, nggak sopan ah. Begini percakapan awkward yang terjadi.
A: Aku
T: Temenku
***
A: Hei, baru pulang?
T: Iya, tadi ada les kelas 7. Kamu ngajar ekskul ya?
A: Iya. Hehehehe. Langsung pulang ke rumah?
T: Enggak, mau ke kampus buat ngambil beberapa alat peraga.
A: Loh buat apa?
T: Buat ngajar besok. Ya, biar murid-muridnya ada gambaran.
A: Oh. Emang harus pinjem ke kampus ya?
T: Iya. Mau kemana lagi, di sekolah belum tersedia alat peraga yang aku maksud.
~And the awkward moment begins~
A: Oh gitu. Ngomong-ngomong kabar si A*** gimana? Udah kerja dimana sekarang?
T: Nggak tau.
A: Ha? Maksudku A*** pacarmu itu lho, bukan A*** yang satunya.
T: Iya, nggak tau. Aku udah lama nggak sama dia.
~Silent~
A: Oh, maaf ya *muka merah* aku beneran nggak tau kalau kamu udah nggak sama dia. Kirain masih sama dia. Lama nggak ketemu kalian juga sih. *malu banget, banget, banget*
T: Nggak papa kok. Santai aja. Udah lama juga putusnya.
A: Iya. Sekali lagi maaf ya.
***

Nah kan, jadinya galau. Iya, awkward moment itu bisa bikin galau juga. Galau karena seringnya moment-moment seperti ini membuat kita bingung. Bingung gimana mau menyelesaikannya dan bingung gimana caranya keluar dari saat-saat kikuk tersebut. Aku juga gitu. Pas tahu kalau aku memulai percakapan yang awkward (karena sok tahu) aku juga bingung mau gimana. Mau diem atau ganti topik juga udah nanggung apalagi disitu cuma ada kami berdua. Huff!! Moment ter#huff banget deh. Lalu apa yang harus kita lakukan kalau mengalami moment yang sama? Hmmm, oke deh aku kasih beberapa tips-nya yang juga awkward.


1. Jangan Ganti Topik
Ini poin penting, jangan ganti topik secara tiba-tiba. Misalnya kamu bilang, "Pacar kamu nggak jemput?" dan temenmu jawab, "Kami udah putus kok." Jangan sekali-kali kamu bilang, "Eh, bintangnya bagus ya." NOOOO!! Itu terlalu gombal. Apalagi kalau kamu ngomongnya pas siang hari. Bintang darimana?? Yang harus kamu lakukan adalah be responsible. Jangan ganti topik secara tiba-tiba. Paling tidak ungkapkan rasa simpati kamu. Kamu bisa minta maaf atau bersikap seolah-olah kamu tidak tahu apa-apa meskipun sebenarnya kamu memang tidak tahu apa-apa. Jangan lupa pasang wajah innocent, itu bisa mendukung kamu banget untuk segera bisa mengganti topik beberapa detik setelahnya.

2. Jangan (Langsung) Kabur
Kabur?? No No No!! Biarpun momentnya berasa aneh dan janggal jangan kabur. Kamu nggak perlu melarikan diri. Kamu harus bisa menenangkan diri dan menahan diri untuk tidak kabur. *ngomongin apa sih?* Kalau kamu kabur, coba bayangkan bagaimana awkwardnya moment-moment selanjutnya saat kamu bertemu dengan orang yang sama. Malah jadi nggak karuan kan? Intinya kamu harus menghadapinya dengan tegar dan sabar. *apa lagi sih?* Kamu bisa kabur kalau kamu sudah menutup percakapan atau moment kikuk tersebut.

3. Jangan Menambah Ke-Awkward-an
Hal terpenting saat terjadi awkward moment adalah jangan menambah ke-awkward-an. Kalau moment itu bukan moment percakapan antara 2 orang (misalnya kamu ketahuan stalker FB mantan), kamu cukup diam jangan memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang nantinya malah akan terlihat semakin awkward. Menunggu sampai moment-nya kembali normal. Beri penjelasan apa yang sesungguhnya terjadi atau apa yang sedang kamu lakukan. Ya, biar nggak ada pihak yang salah paham aja. Atau kamu bisa memancing suatu percakapan yang ringan. Tapi ini tidak berlaku jika kamu sedang berada di posisi seperti pada ilustrasi atau pada poin 1. Kamu harus pintar-pintar melihat situasi dan peluang. Peluang apa sih? Ya peluang untuk keluar atau menyudahi awkward moment tersebut.


Gimana? Masih bingung? Ya sudahlah, post ini jadinya malah awkward and weird. LOL. Udah ya, semoga maksud dari post ini tersampaikan dan berguna :)


~Hug & Kiss~
xoxoxo


Monday, April 29, 2013

You Almost Killed Me, Kids

Hari ini adalah hari Senin yang adalah jadwalnya buat ngajar ekskul English Conversation Class (ECC) di SMP dimana aku bekerja. Aku memang cuma apply sebagai guru ekskul karena belum niat buat jadi guru b.Inggris beneran. LOL. Tadi pagi aku dapat SMS dari guru yang bertanggung jawab untuk mengajar ekskul ECC (jadi ceritanya kami berdua adalah partner kerja) kalau beliau tidak bisa mengajar ECC hari ini karena sedang ada urusan di Dinas Pendidikan Kabupaten. Challenge accepted! Aku pun menyanggupi untuk mengajar 40 siswa kelas 7A (yang biasanya kami bagi menjadi 2 kelas) dari jam 13.30-15.00 (1,5 jam). Karena belum membuat materi untuk mengajar, akhirnya terpaksa bangun pagi-pagi banget. Kemudian aku mencari ide materi untuk mengajar yang kira-kira bisa dipakai untuk 1,5 jam dan bisa bikin anak-anaknya diam dan konsentrasi. FYI, ekskul itu tantangannya adalah siswa yang tidak mau konsentrasi dan siswa yang ribut sendiri (lebih tak terkendali daripada kelas pagi/kelas biasa).

Akhirnya aku memilih untuk mengajarkan vocabulary + conversation mengenai pakaian (clothes). Pada awal kelas setelah presensi, aku bagi mereka menjadi kelompok-kelompok berisi 4 orang. Nah, awal mula kejadian tidak mengenakkan disini. Ada dua kelompok yang tidak mau melepas 1 anggota mereka padahal kelompok mereka berisi 5 orang sedangkan ada 2 orang yang belum dapat kelompok. Kalau dua kelompok itu melepas masing-masing 1 anggota, nantinya akan pas. Akupun musti turun tangan membagi kelompok mereka meskipun sampai hampir 10 menit. Soalnya kalau ada kelompok yang berisi lebih dari 4 orang, ada beberapa kelompok yang tidak setuju dan memilih untuk tidak mau mengerjakan tugas. Arrrghhh!!

Setelah semua terbagi rata, aku pun membagi handout pre-activities-nya. Handoutnya berisi tabel 4 kolom. Kolom pertama adalah nomor, kolom kedua jenis clothes, kolom ketiga (kosong) meaning, kolom terakhir (kosong) gambar. Jadi aku minta mereka untuk menggambar. Pada saat itu sih mereka diam dan mau mengerjakan dengan tertib. Tapi setelah beberapa kelompok selesai, sebagian dari mereka mulai berjalan-jalan keliling kelas, mengganggu teman yang lain, berteriak-teriak, lempar-lemparan kertas, dll.

Aku sempat memberi semacam negative reinforcement buat mereka. Aku bilang aja kalau yang rame atau nggak bisa duduk dengan tertib aku bakal coret presensinya dan aku ganti dengan "Alpha". Cukup efektif sih, tapi cuma sekitar 10 menitan doang. Hosshh!! Sebenarnya sudah hampir mau meledak, cuma aku nggak mungkin dong ya marah-marah nggak jelas gitu. Akhirnya aku ajak mereka main game menggambar clothes dan tebak-tebakan gambar. Setelah itu, FYI suaraku udah mulai hilang-hilang tuh, masih ada waktu sekitar 30 menit. Aku minta mereka untuk membuat conversation tentang "clothes" in pair setelah sebelumnya aku berikan beberapa contoh dialognya. Mereka mau mengerjakan dengan baik. Jadi aku memberi mereka positive reinforcement dengan menjanjikan pulang lebih awal. Mereka senang, tapi tetap saja setelah beberapa menit mereka kembali berulah. Karena sudah capek dan suara sudah hilang total, aku cuma diam saja sambil beberapa kali memberikan instruksi secara non verbal untuk diam.

Akhirnya jam menunjukkan pukul 14.50, usai sudah waktu untuk mengajar. Usai sudah hari yang berat ini. Ahhh, kids, you almost killed me! Rasanya capek banget deh. Tapi jam 16.00 aku masih harus kerja lagi. Kerja jadi online writer boooo! Hmmm, such a tough day! Untungnya saja tadi kerjaannya nggak terlalu banyak dan nggak susah. :)


How was your Monday, blogger?


~Hug & Kiss~
xoxoxo


Saturday, April 27, 2013

Red & Provocative

Pagi tadi aku kepikiran buat pakai lipstick merah menyala yang katanya profokatif dan bisa menaikkan kadar keSEXYan seorang wanita. Iseng aja sih, soalnya kemarin sempat beli gegara banyak diracuni oleh para beauty blogger seantero dunia. Selain itu, katanya sih lipstick merah sedang naik kuda, eh maksudnya naik daun. Tapi untuk look kali ini, aku belum berani pakai lipstick tebel-tebel kayak yang di pelm-pelm holiwud, LOL. Masih standard lah ya pakainya (padahal menor juga). Karena bingung mau bergaya apa jadinya aku pilih gaya vintage dengan memakai kemeja denim :) FYI, itu aku edit semua biar kelihatan efek dramatisnya dan biar warna lipsticknya lebih menyala, rawwrrr!!! 

Check these out!!









Gimana udah kelihatan SEXY belum??? LOL LOL LOL *dilempar sendal*

Untuk look ini aku benar-benar murni cuma pakai lipstick merah doang, nggak pakai bedak, foundie, eyeliner, dll. Mau tau kenapa? Karena pas foto itu tadi pagi aku belum mandi, LOL. Pas bangun tidur, langsung kepikiran buat nyobain lipstick merah dan berfoto-foto ria. Jadi abis bangun tidur cuma lari ke kamar mandi buat gosok gigi + cuci muka doang. Terus masuk kamar oles-oles lipstick, cari kostum, aksesoris, dan berubahhh!!!! Itu rambut kenapa begitu? Karena udah lepek setengah mati padahal baru kemarin Kamis lho keramasnya :p Tresemme shampoo + conditioner-nya bikin rambut halus tapi mudah lepek -___-



~Hug & Kiss~
xoxoxo


Thursday, April 25, 2013

Jalan-Jalan Sendirian? Hmmmm

Kalau dulu aku adalah pengamat timeline sekarang aku adalah pengamat Youtube. Ya, sejak kemarin Mozilla Firefox ku mendadak ngambek, nggak mau dipakai untuk browsing. Nggak ada pemberitahuan kalau crash or something, tapi nggak bisa masuk ke page yang dituju (cuma putih gitu doang layarnya). Sedangkan si Chrome, entah sejak pertama pakai nggak bisa buka sosmed seperti Facebook dan Twitter. Pada intinya, seharian ini hidupku hampa tanpa sosmed *nangis di pojokan*. Aku cuma bisa bersosmed pakai hape, hapeku pun bukan macam Android atau BB, jadi ya sama aja menurutku, maksudnya tetep hampa.

Seharian tadi aku putuskan untuk bongkar-bongkar isi Youtube pakai Chrome. Mulai dari ngecek video baru dari akun-akun yang aku subscribe seperti Boyce Avenue, Trevor Holmes, Madilyn Bailey, Tiffany Alvord, dll. Habis itu aku muter-muter video lama di Youtube sampai video Britney Spears jaman aku SMP juga aku puter. Bosen banget deh rasanya!! Arrrggghhh!!! Pengennya sih tadi keluar terus jalan-jalan kemana kek gitu, tapi nggak ada temennya jadinya juga males. Kenapa? Karena aku nggak terbiasa jalan soliter. Aku cenderung nggak suka kalau suruh ke mall sendiri kayak anak ilang. Walaupun sempet sih aku pergi ke mall sendirian cuman karena keburu mau beli baju buat suatu acara gitu. Itupun karena TERPAKSA. Paling banter kalau suruh jalan soliter ya ke Alfam*rt atau ke Indom*ret atau ke toko-toko yang nggak jauh dari rumah aja.

Ngomong-ngomong soal jalan soliter/sendirian, salah satu temenku ada lho yang suka kemana-mana sendiri. Bukannya dia nggak punya temen, bukan, tapi dia emang orangnya suka begitu. Aku bukan mau ngomongin orang lho, tapi aku mau share aja pendapat dia. Wawancara *halah* antara aku dengan dia aku simpulkan seperti dibawah ini:

T (temanku)
A (aku)
***
Basa-basi dulu *pre memori*
A: Jeng, waktu itu pas ketemu aku di Gale itu kamu beneran ke mall sendirian??
T: Sendirian lah. Emang kenapa?
A: Kirain janjian sama pacarmu.
T: Enggak jeng, pacarku di luar kota e, dia kerja di xxx (sensor nama perusahaannya)
A: Oalah gitu. Kenapa nggak gabung aja lho kemarin sama kita (maksudnya aku dan temen-temenku). Ya daripada sendirian begitu, kan biar lebih rame.
T: Wis biasa jeng. Aku lebih suka jalan-jalan sendiri malah.
A: Weh, jalan-jalan sendirian kan kayak bocah ilang.
T: Hahahhaa, anggepanmu aja jeng. Jalan-jalan sendiri mah enak jeng. Lebih bebas mau kemana aja.
A: Hahahaha, enggak ah jeng, bebas gimana? *tetep ngeyel*
T: Ya logikanya kan kita mau masuk outlet mana aja, mau berapa lama, mau ngapain aja juga bebas. Nggak ada yang bakal sewot atau bawel. Hehehehe
A: Iya juga ya jeng. Tapi aku nggak berani e kalau suruh sendirian gitu.
T: Nggak berani kenapa? Di mall atau di tempat-tempat umum kan banyak orang, banyak temennya juga.
A: Takut ada orang jahat.
T: Hmm, iya sih, tapi yang penting hati-hati dan waspada aja lah. 

Kira-kira begitulah hasil penelusuranku pada salah satu temenku yang katanya lebih suka jalan soliter daripada bergerombol. Emm, mungkin kapan-kapan aku juga mau coba buat ke mall atau kemana lah sendirian lagi apalagi kalau lagi bosen banget kayak hari ini. 



~Hug & Kiss~
xoxoxo


Oriflame Amber Elixir Eau De Parfum

Hi Blogger!!
Setelah sekian waktu tidak menulis tentang review produk, sekarang aku mau nulis tentang review produk lagi. Produk yang akan aku review kali ini adalah Oriflame Amber Elixir Eau de Parfum. Aku iseng-iseng beli parfum ini karena waktu itu harganya lagi diskon *mental diskonan* #AkuCintaDiskon LOL. Selain itu packagingnya juga menarik banget. Lagipula aku juga pernah membaca beberapa review dari blogger di luar negeri sana yang katanya sih Amber Elixir Eau de Parfum ini wanginya yahud. Jadinya mantap buat beli deh. Eh tapi beneran yahud nggak ya wanginya?? Cek yuk reviewku!


Nah itu penampakan box-nya. Iya, masih ada plastiknya soalnya baru beberapa hari yang lalu dibukanya. LOL. Sebenarnya aku masih sayang mau buka segelnya soalnya aku masih punya beberapa stock parfum yang belum habis. Tapi waktu itu karena aku mau menghadiri pesta pernikahan salah satu kawan lama sekaligus kawan dekatku, jadi aku buka dan aku pakai deh. Pas dibuka box-nya udah kecium samar-samar wangi dari parfum ini. Botol parfumnya keren beudhhh!! Sukaaaa!! Isinya semacam pengen aku minum, LOL.

Sedikit Sharing Tentang Hobi dan Talenta

Aku, iya aku (haduh, pilihan katanya egois banget, hahaha) dulunya seorang penari. Sebelum segendut sekarang, aku memang punya hobi menari. Bisa dibilang bakat/talenta lah ya. Soalnya sejak TK aku sudah suka menari dan sering pentas. Tapi pentasnya bukan pentas besar, hanya pentas di sekolah, di acara 17an, dan di acara-acara kampung lainnya. Kadang kalau lagi mujur sih bisa ikut guru tariku pentas di acara-acara lain. Aku sempat vakum menari saat SMA karena di SMAku nggak ada ekskul atau mata pelajaran kesenian menari. Jadi aku ikut ekskul KIR (Karya Ilmiah Remaja), ikut Pleton Inti, dan ikut Pramuka (wajib sih ya). Rasanya 3 tahun di SMA itu kangen banget sama nari. Alhasil karena jarang nari, aku jadi makin gendut deh. Hikss. Salahkan SMAku kenapa aku jadi gendut!!! Nah, saat kelulusan SMA aku sama kedua sahabatku iseng-iseng daftarin diri buat ngisi pentas. Awalnya ada anak kelas lain yang nawarin gabung di grup modern dance mereka, tapi kami bertiga menolak. Kami pengen menampilkan hal yang baru yaitu tari tradisional.

Kebetulan salah satu dari kedua temanku yang setuju mau pentas tari tradisional itu adalah sahabatku sejak TK dan kami juga satu sanggar (dulunya). Jadilah kami yang menentukan mau pentas tari apa. Kami putuskan untuk pentas tari Bali. Tari Pendet lebih tepatnya. Ya, meskipun guru kami bukan orang Bali, tapi bisa dibilang tari Pendetnya tetep  keBali-Balian. Dulu aku dan sahabatku sejak TK, namanya Ancel, pernah beberapa kali pentas tari Pendet yang sama. Akhirnya kami putuskan untuk meminjam kaset dari ibu guru tari kami dulu. Rumahnya lumayan jauh, beda kabupaten malah sama rumah kami bertiga. Setelah kaset didapat, kami merekamnya secara manual dengan tape yang ade recordernya. Setelah jadi, kami kembalikan deh kasetnya. Singkat kata, kami bertiga hampir tiap sore latihan di rumah Ancel. Tapi ada beberapa gerakan yang kami lupa-lupa ingat. Akhirnya diputuskan kami (numpang) latihan di rumah guru tariku itu.

Setelah beberapa kali latihan yang menguras tenaga dan membakar lemak, kami siap pentas. Guru tari kami itu sanggup untuk merias kami dan menyewakan pakaian. Jadilah kami datang pagi-pagi sekali kesana. Emm, sebenarnya nggak kesana ding, tapi ke rumah sahabat kami yang lain yaitu Atma (ehh, dia sekarang jadi host program wisata di Jogja TV lho, acaranya Lost in Jogja. Tayang tiap minggu sore jam 6). Setelah dari rumah Atma buat titpin motor, kami bertiga plus Atma langsung menuju ke rumah guru tari kami buat dandan. Setelah selesai dandan, kami bertiga numpang mobilnya si Atma soalnya nggak mungkin udah dandan pakai pakaian penari Bali tapi naik motor ke sekolahnya, hahahaa.

Langsung ke foto-fotonya aja ya :)




Sewaktu kuliah, aku ikut UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) khusus untuk tari. Ada dua sih sebenarnya, yang satu Sekar Jepun (khusus tari Bali) dan yang satu Grisadha (tari tradisional dan kreasi baru yang macem-macem). Karena ehmmm aku semok, jadi aku ikut Grisadha aja, soalnya Sekar Jepun anak-anaknya slim slim semua. Waakakakak. Nah, selama di Grisadha ini aku dapet banyak banget pengalaman. Salah satunya adalah pentas Sendratari di acara dies natalis kampus. Aku ikut sendratari 2 kali. Perannya masih sama, jadi putri dayang-dayang istana, LOL. 






~Hug & Kiss~
xoxoxo


Wednesday, April 24, 2013

Sebuah Film dan Kenangan Masa Kecil

Suatu film atau sebuah buku dengan sangat ajaibnya bisa membangkitkan kembali kenangan akan masa lalu. Ya, ada banyak film yang aku sendiri merasa bisa memancing memori masa laluku terutama saat aku masih kecil. Salah satu film yang sangat mengena buatku adalah HEIDI. Bukan film yang jadul atau film versi animasinya. Tapi film HEIDI tahun 2005 yang dibintangi oleh Emma Bolger.


Aku sangat menyukai detail isi di dalam film itu. Terutama setting lokasinya. Aku suka suasana pegunungan, pedesaan, dan padang rumput. Persis seperti ketika aku masih kecil. Dulu, sewaktu masih kecil aku banyak menghabiskan waktu di rumah nenekku. Setiap pulang sekolah aku selalu pulang ke rumah nenek, baru pada malam harinya aku pulang ke rumahku. Sejak kecil, nenek selalu menjemputku sepulang sekolah naik sepeda sampai aku kelas 4SD. Intinya, sampai aku SMP aku selalu pulang ke rumah nenek sebelum pulang ke rumahku. Rumah nenekku memang bukan di pegunungan, tapi sebuah desa yang jauh dari perkotaan. Di pinggir desa tempat tinggal nenekku ada area persawahan yang luas. Kalau musim kemarau, ada beberapa petak sawah yang dibiarkan menjadi padang rumput. Aku dan teman-teman masa kecilku suka sekali bermain di sawah dan sungai. Kami suka bermain layang-layang, mencari ikan, dan mencari sarang burung di rumpun padi.


Keterkaitan film Heidi dengan kenangan masa kecilku adalah ketika Heidi suka ikut Peter menggembala kambing. Dulu sewaktu kecil, aku dan sepupuku juga suka menggembala kambing. Kambing-kambing itu milik kakekku. Rasanya senang campur geli, soalnya kadang si kambing nggak mau diajak pulang. Musti ditarik-tarik dulu tali kekangnya. LOL. Selain itu, Heidi juga menyayangi kucing. Aku juga. Meskipun nggak begitu suka meluk-meluk kucing, tapi menurutku kucing itu lucu banget. 


Film Heidi benar-benar menggali kenangan dan membangkitkan senyawa dari kenangan masa kecilku. Masa kecil yang penuh petualangan dan kebahagiaan. Terkadang aku merasa sangat ingin mengunjungi tempat-tempat favorit di masa kecil dulu. Tapi sayangnya, sebagian besar tempat itu sudah berubah. Sawah-sawah sudah berganti dengan bangunan rumah. Pohon-pohon rindang di tepi persawahan sudah ditebang. Tanaman perdu yang biasanya menjadi persinggahan capung, kupu-kupu, dan kumbang sudah musnah. Kebun tebu yang penuh misteri dan yang dulu sering kami jadikan sebagai markas rahasia sudah tidak ada. Ahhh, Heidi kamu mengingatkanku pada kenangan masa kecilku yang sudah tak mungkin lagi untuk aku alami.


Hug & Kiss
xoxoxo


Kekalahan Barca, Dejavu, dan Sebuah Kabar Bahagia

Demi menghilangkan hawa mistis di blog gegara post yang sebelumnya, aku mau bahas beberapa hal yang ringan di post ini. Ya, biar suasananya ganti aja. Hahaha
 
Ceritanya, ini aku baru bangun tidur. Kenapa? Karena tadi pagi sampai jam 4 lebih aku nonton pertandingan bola di TV. Lebih tepatnya laga semifinal liga Champions leg pertama antara FCB vs Bayern Munchen. Di pertandingan dini hari tadi FC Barcelona atau lebih enak disapa Barca kalah telak 0:4 dari Bayern Munchen. Nggak apa-apa sih. Meskipun di twitter aku diejek habis-habisan sama beberapa temanku. Yes I am CULES. Hahaha. Namanya juga pertandingan ya. Pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Gegara kalahnya udah 0:4 aku jadi agak pesimis nih. Soalnya kalau dibanding Munchen, permainan Barca sedikit lebih kacau. Selain itu faktor postur tubuh juga pengaruh deh. Ahh nggak taulah. Semoga di leg kedua Barca bisa main dengan lebih rapi, kompak, dan tentunya bisa mencetak gol (berapapun itu).

 Les Cules :)

Selama nonton pertandingan semalem, aku ngalamin de javu di awal babak kedua. Rasanya aku seperti pernah nonton pertandingan yang sama dengan posisi dan suasana yang sama. Setelah de javu sekian detik itu, aku berpikir, "Barca kalah malam ini". Saat itu skor masih 0:2. Nggak tau sih, tapi aku merasa seperti pernah nonton aja dan Barca kalah dalam de javu ku. Dan ternyata benar, Barca kalah 0:4. 

Tadi pagi menjelang siang, setelah aku bangun tidur (aku bangun sekitar setengah sebelas siang) aku membuka hape. Biasanya juga gitu sih. Di layar terpampang kalau ada 1 SMS masuk. SMS itu dari sahabatku Windru. Dalam isi SMSnya, Windru menyampaikan kabar gembira sekaligus sedih. Gembira karena dia sudah diterima kerja di kampung halamannya di Palembang, Sumsel. Sedihnya, karena aku masih pengen main sama dia di Jogja, masih pengen ketemu dia sewaktu-waktu, masih pengen ini itu. Tapi dia bilang kalau akhir minggu ini dia bakalan balik ke Palembang. Sedih banget rasanya, apalagi kemarin sewaktu dia wisuda, aku nggak bisa dateng karena sakit. Jadinya pengen nangis deh. Tapi aku seneng juga karena akhirnya dia mendapat pekerjaan sesuai bidang dan minatnya. Semoga sukses ya Wind :) Miss You, Love You :)


Ini aku sama Windru waktu semester awal kuliah

Ini aku, Deti, dan Windru
Kami bersahabat sejak awal masuk kuliah :)

Ini aku sama Windru di Malioboro
(yang ngambil fotonya si Deti)

Ini Deti, Windru, aku dan beberapa teman kuliah yang gokil-gokil :)
 ~Hug & Kiss~
xoxoxo

Tuesday, April 23, 2013

Ceritaku Tentang Suara-Suara Aneh Itu

Pengennya sih blog ini nggak ada cerita hantu-hantuan, tapi berhubung aku pernah post sekali dan karena semalem sempat mengalami "hal aneh" lagi, jadinya aku bikin post ini. LOL. Buat yang nggak berani baca, you can skip this post

Ceritanya begini, semalem lebih tepatnya tadi pagi, aku mutusin untuk nonton pertandingan bola MU vs Aston Villa. Pertandingannya mulai jam 2.00 dini hari. Awalnya aku nonton bola sama adekku cowok. Tapi setelah babak pertama selesai, dia milih buat tidur karena skornya sudah telak yaitu 3:0. Aku masih lanjut blogwalking sambil nungguin babak kedua dimulai. Nggak seberapa lama babak kedua pun dimulai. Aku masih sibuk dengan baca-baca beberapa blog dan twitteran. Sekitar 10 atau 15 menit setelah babak kedua mulai, perasaanku mulai nggak enak. Kenapa? Karena samar-samar aku dengar ada suara aneh. Arahnya dari luar rumah dan kedengarannya sih jauh soalnya cuma sayup-sayup gitu. Berhubung aku cuma sendirian di ruang TV dan keadaan juga sepi banget. Aku putuskan untuk ke toilet, gosok gigi, cuci muka, lalu masuk kamar untuk tidur. Sebelumnya aku matikan si TV sama si laptop. Setelah sampai di kamar aku langsung tiduran dengan lampu dalam kondisi mati (aku nggak bisa tidur di tempat yang terlalu terang). Tapi suara itu malah semakin terdengar. Emang suara apa sih? Itu lho (cuma) suara perempuan nangis. Suaranya kayak nangis kesakitan alias merintih gitu. Suara itu aku dengar sekitar 5 menitan pas aku udah di dalam kamar. Serem banget rasanya apalagi di rumah semua orang sudah tidur. Aku sampai ngetweet soal suara itu, berharap ada yang baca terus nemenin aku ngobrol biar takutnya hilang. Tapi nggak ada yang nanggepin, hahaha. Aku masih nggak bisa tidur tuh, akhirnya sekitar jam 4.30an pagi aku baru bisa tidur itupun gegara lupa. LOL.

Ini bukan kali pertama aku denger "suara-suara" seperti itu. Malah hampir tiap hari *nggak sesering itu juga sih, hahaha* aku denger suara-suara aneh dari luar rumah. Sejak kecil emang udah sering denger begituan sih. Nggak tau ya, mungkin ada yang aneh dengan pendengaranku. Di tahun 2013 juga aku pernah 2 kali ngalamin hal serem yang berhubungan dengan suara aneh. Pertama juga pas aku tiduran malem-malem di dalam kamar. Aku denger ada suara orang (tebakanku sih laki-laki) bernafas tapi berat. Aku tahu itu bukan khas suara nafas orang-orang di rumahku. Suaranya seperti ada di balik jendela kamar. Aku kaget juga pas denger itu. Tapi aku coba hilangin rasa takutku waktu itu dengan muter MP3 di hape. Yang kedua, suaranya sama persis. Suara orang nafas tapi berat dan sedikit menggeram. Aku dengarnya pas sendirian di rumah. Waktu itu ibu sama bapak lagi pergi jengukin tetangga yang sakit di RS, adekku pergi ke warnet buat main game online. Alhasil aku di rumah sendiri. Waktu itu masih sekitar jam 7 malam. Pas awal-awal ditinggal sendirian di rumah, perasaanku udah nggak enak. Aku sebenarnya pengen cabut ke rumah simbah naik motor, tapi berhubung aku belum selesai nulis artikel pesenan klien jadi aku putuskan untuk stay di rumah sambil nulis-nulis artikel. Mungkin sekitar setengah jam aku sendirian di rumah, tiba-tiba aku dengar ada suara orang nafas di belakangku. Padahal di belakangku itu tembok dan aku murni cuma sendirian di rumah. Karena aku nggak begitu yakin, aku coba diem dan konsentrasi untuk dengerin suara itu. Ternyata, semakin didengerin malah semakin keras suaranya. Nggak mungkin dong ya mau teriak atau manggil tetangga. Akhirnya aku cuma muter winamp dengan volume ekstra kenceng buat ngilangin rasa takut. Aku juga langsung SMS ibuk suruh cepet pulang. 

Kalau dulu waktu kecil sampai remaja, suara aneh yang aku dengar itu bervariasi. Mulai dari orang lari-larian di atas kamarku padahal posisinya aku sedang rekoleksi di salah satu wisma di Kaliurang dan aku ada di lantai paling atas yaitu lantai 2. Kadang juga aku dengar suara orang jalan di kebun bambu di dekat rumah simbah, padahal juga nggak ada orangnya. Pernah juga denger suara orang cekikian nggak jelas dari mana. Denger suara orang manggil-manggil juga pernah. Iya, suaranya kayak manggil namaku. Kadang terdengar seperti manggil "Yas" dari Tiyas, kadang juga "Yuk" dari Wahyu, kadang juga "Ning" dari Ning. Kalau digabung ya jadi namaku. Tapi paling sering sih suara yang manggil "Yas". Pernah juga aku denger suara orang bisik-bisik di telinga. Padahal aku lagi naik motor dan pakai helm. Jalannya sepi karena malam dan aku cuma berdua sama ibukku. Anehnya, suara itu muncul bareng sama wangi bunga yang harum banget. Setahuku, itu jalan nggak ada tanaman bunganya, karena di kanan kiri cuma ada sawah. Kadang juga aku dengar suara lonceng (bukan lonceng gereja) tapi lonceng yang biasanya dipakaikan di kuda atau kereta kuda. Biasanya suara ini muncul setelah lewat jam 2 pagi.

Sebenernya sih hal kayak gini nggak begitu mengganggu soalnya aku bisa mengalihkan perhatianku dari suara yang aneh-aneh itu. Cuman, kadang aku takutnya kalau "melihat" yang punya suara itu. Amit amit *ketok-ketok meja*. Pernah sih beberapa kali lihat "begituan" juga. Tapi nggak sesering denger suara-suara aneh itu. Ya, mungkin ini kelebihan atau apalah. Syukuri saja, as long as tidak mengganggu kehidupanku sehari-hari.


Kalau ada yang punya pengalaman yang sama, bisa deh di share :)



~Hug & Kiss~
xoxoxo


Tentang Belajar Mengampuni

Well, pernahkah kalian dicuekin sama orang lain atau teman-teman kalian atas sesuatu yang sebenarnya bukan kalian yang melakukan? Susah ya bahasanya? Maksudnya gini lho, jadi kalian mendapat perlakuan tidak menyenangkan bukan karena kesalahan yang kalian lakukan. Pasti pernah dong ya? Aku juga pernah kok. Ceritanya sih mungkin berawal dari kesalahpahaman. You know lah, kalau ada pihak yang sensi kan bawaannya jadi salah paham mulu. Nah, sejak kesalahpahaman itu terjadi, "mereka" jadi agak gimana gitu sama aku. Aku juga bingung sebenarnya, mau minta maaf juga buat apa toh aku nggak merasa melakukan kesalahan. Seharusnya justru yang udah negatif thinking dong yang minta maaf. Halah! Tapi aku udah punya itikad dan niat yang baik untuk memperbaiki hubungan. Tapi sepertinya ada pihak yang sedikit fishy dan memang sengaja mau menyulut persoalan agar semakin besar dan semakin tidak terselesaikan.

Nggak tahu sih ya, kejadian beberapa waktu lalu itu adalah klimaks dari persoalan ini atau bukan. Intinya sih aku nggak mau ambil pusing dengan masalah ini. Meskipun beberapa pihak diluar "kami" sempat bertanya juga apa ada masalah diantara "kami". Aku jawab saja kalau aku nggak tahu karena memang aku nggak tahu duduk permasalahannya apa. Aku kira sih masih masalah "kesalahpahaman" yang dulu. Ya ampun, padahal sudah berbulan-bulan bahkan sudah ganti tahun lho. Lalu temanku itu menanggapi, "mungkin mereka belum belajar mengampuni". Jederrrr!! Nyamber banget tuh omongannya kayak petir, LOL.

Aku mau membahas sedikit tentang "Belajar Mengampuni". Anyway, yang namanya mengampuni itu susah lho. Butuh keikhlasan dan juga kesabaran. Sebenarnya, bagaimana sih esensi dari belajar mengampuni itu sendiri? Menurut temanku si bijak itu, belajar mengampuni adalah "belajar memaafkan kesalahan orang lain pada diri kita dan belajar berdamai dengan mereka dan keadaan yang terjadi. Intinya sih berani melupakan masa lalu dan tidak mengungkit-ungkitnya lagi di masa yang akan datang." Temenku itu WOW banget yah. LOL. Tapi bener juga lho, yang namanya belajar mengampuni itu berarti juga belajar berdamai dengan orang lain dan masa lalu. Aku juga sedang dalam belajar mengampuni. Aku mau belajar mengampuni siapa saja yang berbuat tidak baik padaku. Kemudian temanku itu melanjutkan, "kamu tidak marah kalau mereka begitu sama kamu?" Aku hanya menggeleng dan menimpali, "enggak, aku nggak tahu musti marah karena apa, karena sampai sekarang aku tidak tahu penyebab pastinya." Temanku si bijak tadi hanya manggut-manggut.

Lalu, kalau kita dijahatin begitu, misalnya dicuekin, digalakin, atau bahkan diintimidasi, kita harus gimana? Yang jelas sih harus berani menanyakan alasan kenapa kita diperlakukan begitu. Duduk dan berbicara bersama dapat membantu mengatasi masalah yang ada. Tapi, kalau misalnya mereka tidak mau diajak duduk bersama dan menyelesaikan masalah, gimana? Ya sudah, kita diamkan saja dulu. Berarti motif mereka sudah beda. Orang yang memiliki masalah kalau nggak mau diajakin baikan bisa berarti ada motif lain dibaliknya. Nah lo?? Yang penting kan hati kita sudah tidak menyimpan dendam, rasa sakit hati, dan rasa marah. Kalau kita ikhlas dan bersikap ramah dengan mereka, pasti mereka juga bingung sendiri. Secara tidak langsung kita menunjukkan kalau hati kita memang sudah mengampuni. Tapi eh tapi, ngelakuin hal yang satu ini BERAT BANGET lho. Aku juga belum sepenuhnya bisa begitu.

Balik ke ceritaku tadi. Temenku si bijak tadi juga sempat bilang ke aku, "eh tahu nggak, kalau dipikir-pikir, tindakan mereka itu termasuk bullying lho. Iya, kamu dibully secara psikologis." Aku jadi berpikir, sepertinya memang iya. Kenapa? Karena pada waktu itu bukan aku yang salah. Aku jarang dan hampir tidak pernah dikabari kalau ada pertemuan komunitas hampir selama 3 bulan lebih. Sewaktu dikabari pun waktunya pas saat aku harus masuk kerja (jadi nggak bisa dateng). Tapi entah bagaimana settingnya, seolah-olah malah jadi aku yang terlihat nggak mau gabung dengan mereka. Mindset ini kemudian mempengaruhi beberapa anggota lain. Kalau kata temenku sih itu termasuk bullying secara psikologis. Bayangin aja, kamu sendiri lawan lebih dari 10 orang dengan mindset negatif tentang kamu padahal selama bertahun-tahun kamu berteman baik dengan mereka. Tapi sekali lagi, aku nggak mau sih bawa-bawa apalagi memperbesar masalah ini. Aku simpen sendiri saja. Biarkan aja deh mereka mau gimana yang penting aku punya prinsip kalau aku tidak salah. Dan aku mau belajar mengampuni mereka :)



~Hug & Kiss~
xoxoxo



To Blog or Not To Blog


Seperti kebanyakan para blogger professional atau newbie yang pernah diberondong dengan berbagai pertanyaan tentang alasan utama bermain kata dan sharing informasi di blog, aku juga demikian. Ada beberapa teman yang bertanya kenapa aku ngeblog (padahal isi blognya sama sekali nggak bermutu). Ada juga orang yang meremehkan hobiku ini. Sebenarnya sih nggak apa-apa toh kan yang namanya hobi nggak bisa dihalangi. Hobi itu merupakan aktualisasi diri dan ajang untuk mengasah kreatifitas. Daripada nggak berbuat sesuatu, mending kan berbuat atau paling tidak menghasilkan sesuatu. Itung-itung bisa jadi semacam kenangan tentang diri kita suatu saat nanti. Iya kan??

Sebenarnya nggak mau serius-serius sih ngebahasnya, tapi kadang gaya bahasaku sering terbawa-bawa sama gaya bahasa semi formal kalau pas buat artikel pesenan klien gitu. LOL. So, maklum ya. Anyway, soal pertanyaan-pertanyaan dan sedikit "kalimat meremehkan" dari beberapa orang. Aku menanggapinya dengan santai saja. Kenapa? Karena aku buat blog untuk menyalurkan hobi aku yaitu menulis. Sudah sejak SD aku suka menulis. Awalnya aku suka menulis cerita fiksi berbentuk cerpen. Aku suka menulis karena aku suka membaca apalagi bacaan terjemahan, karena menurutku bahasanya lucu dan khas. Sudah ada banyak tulisan yang aku buat, tapi berhubung jaman dulu aku belum punya komputer buat nyimpen data jadi aku simpen di buku-buku gitu. Aku inget banget sewaktu SMP-SMA aku pernah nulis semacam novel gitu di buku tulis warna pink, sayangnya pas aku cari udah nggak ada. Padahal penulisan novel (anggap aja novel ya) sampai beberapa tahun, sejak kelas 2 SMP sampai kelas 1 SMA. Tapi hilang begitu saja. Aku juga pernah nulis cerita semi novel yang aku ketik dengan mesin ketik manual sewaktu aku kelas 1 SMA. FYI, aku punya komputer setelah aku kelas 2 SMA semester 2. Naskah yang aku jilid itu (soalnya lebih dari 30 lembar) juga entah dimana. Aku memang agak ceroboh soal simpan menyimpan barang. Kalau sudah hilang baru ribut deh. 

Oke, back to the topic. Selain suka menulis aku juga suka sharing, apapun itu. Terkadang sih jadinya malah narsis. LOL. Maksudnya sharing bukan karena aku pengen pamer, NO. Karena nggak ada juga yang bisa dipamerin, LOL. Aku suka sharing karena aku ingin memberi sedikit informasi (semoga sih berguna) dan inspirasi khususnya soal fashion yang murah tapi berkualitas. Kalau sharing atau update di blog, aku menjadi pribadi yang lebih apa adanya dibandingkan dengan di sosmed yang dulunya aku pernah terkena virus pencitraan diri dan alter ego yang akut. Kok bisa begitu? Ya, karena kalau di blog kan aku nggak tahu siapa yang bakal baca jadi aku merasa lebih bebas untuk jadi diri sendiri. Kalau di sosmed, aku kadang merasa perlu membuat pencitraan gitu lah. Tapi sejak dua tahun lalu, aku insyaf melakukan pencitraan diri di sosmed soalnya NGGAK BERGUNA banget!!

Selain untuk menyalurkan hobi menulis dan ingin berbagi informasi, aku juga ngeblog kadang karena pengen curhat. Bukan kenapa-kenapa sih, tapi kan kadang kalau pas aku lagi terpisah jarak dengan sahabat dan terlahang kesibukan masing-masing tapi udah ngebet banget pengen curhat pasti rasanya nyesek kan. Nah, kalau punya blog kan minimal aku bisa numpang curhat juga (soalnya blogku masih personal blog bukan blog komersial gitu lah). Apa nggak takut ketahuan orang banyak? Enggak! Tergantung kreatifitas juga sih. Kalau aku biasanya nggak secara langsung nyebut nama atau apapun tapi yang penting maksud dan inti curhat telah tersampaikan aja. Kalau nyebut nama apalagi pas lagi sebel sama orang kan ntar bisa dikira melakukan "pencemaran nama baik" LOL.


Kalau soal orang-orang yang meremehkan blog, tulisanku, dan tentunya aku. Aku sih cuek aja ya, meskipun awal-awalnya aku merasa sakit hati dan down juga. Tapi setelah baca beberapa blog lain ternyata owner blog-blog tersebut juga  pernah mengalami hal yang sama, aku jadi semangat lagi buat blogging. Memang sih, selera orang berbeda-beda dalam menilai karya orang lain. Jadi ya, terserah mereka saja mau bilang apa. Toh aku juga nggak merugikan mereka dari sisi apapun kok. Ngomong-ngomong soal "kalimat meremehkan" yang dilontarkan oleh beberapa orang, ada suatu kejadian yang bener-bener bikin aku marah. *jiahhh, malah dibahas* Nah ceritanya orang itu baca beberapa postingan di blogku ini. Kemudian dia berkomentar di sosmed lebih tepatnya di akunku. Dia bilang kalau postingan di blogku ini nggak mutu apalagi cerita fiksinya. Seolah-olah orang itu adalah sastrawan besar dia bilang kalau isi cerpen yang aku tulis sama sekali bermutu rendahan dan tidak layak dipost apalagi dishare. Jujur saja, aku memang tidak mengharapkan pujian tapi paling tidak kan HARGAI KARYAku dong! Tapi sekarang sudah nggak marah kok, aku mau belajar mengampuni dan menghargai. #Okesip

Segitu aja yah sharingnya, semoga bermanfaat dan memberi inspirasi buat kalian yang mau ngeblog juga. Intinya, your blog is your own rules. Ignore them who make you down. Ganbatte!! Semangat ngeblog!!




~Hug & Kiss~
xoxoxo



BAU = KUMAN

Bisa dibilang aku ini orang yang paling freak sama wewangian dan paling bawel dengan hal-hal yang berhubungan dengan bau. Ya, aku memang sangat menyukai sesuatu yang wangi, entah itu wangi sabun, wangi shampoo, wangi body care, wangi aftershave balm, maupun wangi parfum. Nggak tau sih sejak kapan aku addicted banget sama yang namanya wangi. Menurutku sih sesuatu yang wangi itu memiliki nilai plus. FYI, yang aku maksud dengan wangi di sini bukan wangi yang lebay ala wangi minyak nyong-nyong maupun wangi pewangi laundry ya. Wangi di sini ya wangi wajar lah seperti parfum, dll.

Ngomong-ngomong soal wangi memiliki nilai plus itu banget-banget benernya. Bayangin aja deh, kalau ketemu sama cowok, doi ganteng, rapi, tapi sayangnya rambutnya bau apek, ohh NOOOOO!! Pasti jadinya si doi nilainya minus kan. Aku sih nggak mau munafik, karena wangi itu menunjukkan kebersihan dan perhatian diri lho. Kata ahli kesehatan kan, bau badan (apapun itu) berasal dari kumpulan kuman/bakteri kan. Misalnya bau badan atau bau keti. Keringat sih aslinya nggak berbau ekstrim, tapi karena ada bakteri/kuman yang berkembang biak di dalamnya jadinya bau deh. Selain itu, bau apek pada baju juga bisa terjadi karena proses pencucian dimana bakteri masih bersarang di serat kain. Sebenarnya ada banyak cara sih buat ngilangin bau khususnya bau badan, seperti menggunakan air rebusan daun sirih, minum air rebusan daun beluntas, dll. Yang terpenting sih menjaga kebersihan badan aja. Kalau perlu pakai parfum atau anti deodorant spray.


Aku pernah mengalami kejadian tidak begitu menyenangkan mengenai bau badan. Bukan aku sih yang BB, tapi ada lah seseorang. Sebut saja dia mas Jason (bukan nama sebenarnya, beda jauh mah sama namanya). Aihh, namanya boookk. Hahahhaa. Nah si mas Jason ini pernah deket sama aku. Pas awal-awal deket kan kami ketemuannya cuma bentar-bentar aja. Dia kadang nyamperin aku di kampus. Tapi dia sepertinya nggak tau kalau aku ini orangnya gampang ilfeel. Hal pertama yang bikin aku ilfeel adalah pas nggak sengaja lihat kuku kaki dia panjang-panjang dan agak item. Dia memang lebih suka pakai sepatu sendal jadi kelihatan dong kukunya kayak gimana. Meskipun kadang kuku kakiku juga ada bagian yang item karena kotoran nyelip, tapi aku nggak sejorok itu juga. Pasti langsung aku bersihin deh. Tapi kayaknya nggak deh sama mas Jason. LOL. Setelah beberapa lama nggak ketemu, aku janjian lagi buat minta anter dia pergi somewhere gitu lah. Dia mau. Kami motoran berdua menyusuri jalanan Jogja yang waktu itu lagi panas-panasnya. Awalnya aku fine-fine aja toh lokasi yang kami tuju itu berAC jadi ya pasti nothing bad would happen. Tapi pas pulang dari tempat itu, secara tidak sengaja, hidungku yang sensitif mencium sesuatu. NOOOO!! That's BB alias Bau Badan. Iya sih emang posisinya mas Jason keringetan (mana jaketnya dilepas pula) dan aku membonceng di belakang. Kebayang kan gimana? Rasanya aku pengen semprotin parfum yang aku bawa ke punggung dia, tapi aku tahu itu nggak sopan jadi aku nggak lakuin itu. Selama perjalanan pulang yang kurang lebih menempuh waktu hampir satu jam itu aku cuma diem di jalan dan sesekali toleh sana-sini buat mengalihkan indera penciumanku. 

Sejak saat itu juga aku jadi agak gimana sama mas Jason. Karena pada kesempatan yang lain, hal yang sama terjadi lagi. Mungkin sudah lebih dari 5 kali terjadi apalagi kalau aku ketemu mas Jason pas siang-siang yang panas atau pas sore hari. Pernah aku iseng-iseng tanya sama dia soal parfum, dll. Ceritanya sih mau mancing-mancing. Dan you know what? Dia menanggapi omonganku soal parfum dengan enteng banget. Intinya mas Jason itu nggak suka yang namanya pakai parfum. Dia bilang sih pakai parfum itu nggak penting dan nggak kepikiran. OMG!! Manusia macam apa dia itu?? Bapakku yang nggak gaul aja pakai parfum minimal cologne lho. Lah ini mas Jason, anak muda tapi nggak perhatian sama sekali dengan penampilannya sendiri. Entah dia itu terlalu males, terlalu cuek, atau emang terlalu apa adanya, aku sih nggak tahu pasti. Lama-lama aku nggak tahan juga, makanya aku mulai mlipir-mlipir tuh buat menjauhi dia tahap demi tahap. Ya, bukannya sok gimana-gimana, tapi emang hidung aku semacam nggak kuat sama bebauan yang nggak sedap. Soalnya pikiranku pasti sudah terset begini: BAU=KUMAN!! Meskipun parfum/pewangi tidak membunuh kuman, tapi setidaknya bisa mengurangi/menyamarkan bau. Dan menurutku cowok yang rapi dan wangi itu wibawanya naik 45% dibanding cowok rapi tapi nggak wangi. 

Saranku aja deh ya, kalau kamu pengen lebih oke, pastikan kalau kamu wangi or minimal bau badan kamu tidak menguar di udara (apalagi pas jalan sama gebetan). Ya, meskipun taulah ya kalau cinta itu tidak mengenal logika dan cinta nggak pilih-pilih. TAPI, nggak mau juga kan first impression kamu turun 80% di mata gebetan kamu gegara bau badan kamu yang nggak sedap. You can ask yourself :)




~Hug & Kiss~
xoxoxo



Monday, April 22, 2013

Sekilas Tentang Trevor Holmes

Ceritanya tadi sih mau posting soal "fenomena aneh" tapi aku pending dulu, aku masukin ke draft dulu aja. Kenapa? Soalnya ada yang lebih HOT *sorry sengaja kepencet caps lock* yang perlu dishare di sini. Ini tentang new talented idol, namanya Trevor Holmes. Nggak usah tanya apa doi cucunya Sherlock Holmes atau keponakannya Katie Holmes. Yang jelas sih bukan. Doi itu singer. Aku "nemuin" doi pas lagi nyari-nyari video Tiffany Alvord. Jadi doi duet nyanyi sama Tiffany. Mereka cover lagunya P!nk ft Nate Ruess-Just Give Me a Reason. Pertama lihat sih langsung penasaran sama Trevor. Kenapa? Karena charming as hell. LOL. Suaranya juga termasuk oke punya, sesuai dengan seleraku *kayak ind*me aja*. Aku emang suka sih sama suara cowok yang cenderung serak saat nyanyi. Soalnya HOT & SEXY gitu. Ngomong-ngomong soal Trevor Holmes, mendingan lihat videonya aja yuk.


Mulai dari video duetnya dengan Tiffany Alvord, aku jadi kepo sama video-video Trevor Holmes. Ternyata doi punya beberapa lagu original lho. Nah, ini dia beberapa videonya yang keren menurutku.

 



Untuk video yang lain, buka Youtube aja yah,, hehehe (anyway, doi punya lagu original yang judulnya The Instagram Love Song lho, judulnya unik, hahaha). Support doi yuk biar jadi singer dan songwriter yang lebih yahud dan tentunya terkenal :) Subscribe atau share video/link doi boleh banget.


NB: Postingan ini bukan bentuk promosi berbayar, murni ikhlas luar dalam deh buat Trevor Holmes, hahahha :)




~Hug & Kiss~
xoxoxo



Sunday, April 21, 2013

Bingung. Itu hal pertama yang aku rasakan. Kenapa? Karena aku merasa dicuekin dan nggak ditanggepin sama "teman-temanku". Aku nggak tahu masalah mereka apa sama aku, yang jelas aku merasa nggak ada masalah sama mereka. Tapi mereka, maksudnya beberapa orang, malah gitu sama aku. Kalau aku sih prinsipnya semisal ada masalah di masa lalu, ya sudah, biarkan menjadi masa lalu toh juga udah kelar. Kenapa malah dibawa-bawa sampai sekarang apalagi jadi melibatkan banyak pihak yang sebenarnya tidak tahu menahu. Ya sudahlah kalau mau mereka begitu, aku terima dengan ikhlas hati toh temanku juga masih banyak :)

Saturday, April 20, 2013

The Princess and A Greedy Kingdom


.Sang Putri dan Sebuah Negeri yang Tamak.



Alkisah di sebuah negeri antah berantah, sebut saja negeri itu Ginkanora. Negeri Ginkanora dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu. Selain dikuasai oleh raja dan ratu, adik dari sang raja dan beberapa kerabat kerajaan juga mendominasi kekuasaan di negeri itu. Selain itu, sebenarnya anggota kerajaan Ginkanora masih ada banyak. Ada seorang putri yang kini tinggal terpisah dari kerajaan karena sudah menikah dengan seorang pria dari daerah yang jauh. Ada pula seorang putri yang sedikit nyinyir tapi sebenarnya dia baik hati dan bijaksana. Ada juga seorang putri yang sangat giat bekerja. Yang terakhir diantara banyak putri kerabat kerajaan, ada seorang putri yang teraniaya. 

Kisah ini selebihnya akan mengisahkan kehidupan sang putri yang teraniaya. Sebut saja putri itu putri Theana. Putri Theana adalah putri yang baik hati dan pekerja keras. Dia juga seorang putri yang jarang mengeluh pada segala tugas yang dibebankan kepadanya. Bak kisah dongeng putri salju yang melegenda, kehidupan putri Theana tak jauh berbeda dengan nasib sang putri salju. Sang ratu begitu tidak menyukainya. Bukan karena dia anak raja yang cantik melainkan karena dia memiliki kehidupan yang lebih beruntung dibandingkan dengan kehidupan sang ratu sebelum dia resmi menjadi ratu di Ginkanora. Sebenarnya, ratu Ginkanora yaitu ratu Inora adalah kawan lama putri Theana. Namun mereka sempat berpisah beberapa waktu karena ratu Inora yang dulunya bernama putri Inora pergi ke negeri yang jauh untuk belajar menenun bulu domba. Sedangkan putri Theana tetap tinggal di kawasan negeri Ginkanora sambil berdagang bunga dan belajar memanah.

Di suatu masa, putri Inora kembali ke negeri Ginkanora setelah selesai belajar menenun bulu domba di negeri seberang. Akhirnya putri Theana dipertemukan kembali dengan putri Inora. Merekapun kembali menjalani kehidupan bersama-sama. Hingga pada suatu saat, ada laki-laki yang datang mendekati putri Theana dan juga putri Inora. Kedatangan lelaki itu memunculkan adanya perselisihan antara putri Inora dan putri Theana. Putri Inora menuduh putri Theana bermain curang dengan dirinya. Dia menuduh sang putri merebut lelaki itu dari tangan putri Inora. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah bahwa putri Theana dan lelaki itu hanya berteman karena mereka sama-sama suka berburu dan memanah. 

Sejak saat itu, putri Inora menjadi tidak suka dengan putri Theana. Putri Inora bahkan tidak menyukai apapun yang dilakukan dan dipakai oleh putri Theana. Pada saat itu, terjadi prahara di negeri Ginkanora yang dipimpin oleh raja Damaro. Hubungan raja Damaro dengan tunangannya saat itu sedang goyah. Pada saat itu pula putri Inora melihat kesempatan yang sangat bagus untuk menjatuhkan putri Theana dan mengusirnya dari kerajaan tersebut. Perlahan-lahan putri Inora mulai mendekati kerabat dekat raja. Pertama, putri Inora mendekati putri Lorensi yang juga merupakan adik kandung dari raja Damaro. Setiap saat mereka selalu terlihat bersama padahal sebelumnya putri Lorensi lebih sering pergi dan bermain bersama putri Theana. Bujuk rayu dan tipu muslihat putri Inora sepertinya mengenai sasaran. Putri Lorensi semakin hari semakin menjauh dari putri Theana, bahkan sekarang ia membencinya.

Pada suatu ketika, hubungan raja Damaro dengan tunangannya kandas. Kesempatan itu dimanfaatkan dengan sangat baik oleh putri Inora untuk mengambil hati sang raja. Benar saja, dengan kecantikan dan tipu daya yang keluar dari bibir putri Inora, sang raja pun bertekuk lutut di hadapannya. Singkat cerita, merekapun menikah dengan pesta yang sangat besar dan mewah. Namun di dalam pesta itu ada tiga orang putri yang tidak turut diundang. Dia adalah putri Theana, putri Wincita, dan putri Nivdia. Memang ratu Inora tahu kalau ketiga putri tersebut bersahabat. Oleh karena itu mereka bertiga sengaja tidak diundang.

Putri Theana merasa sangat sedih karena tidak mendapat undangan pesta pernikahan raja. Padahal banyak orang-orang yang tidak dikenal raja namun diundangnya serta. Ketika putri hendak meminta kejelasan pada kerabat kerajaan terdekat raja, yang didapat olehnya adalah cibiran dan makian. Seorang panglima kerajaan bernama Porseo beserta istrinya memaki-maki putri Theana, padahal sebelumnya mereka tidak pernah begitu padanya. Ternyata bisa racun yang disebarkan oleh ratu Inora telah merasuki hampir semua kerabat dekat raja. Kerajaan dan istana Ginkanora menjadi sangat asing bagi putri Theana.

Setelah hari besar raja usai, putri Theana berniat untuk pergi dari istana. Dia mendatangi kedua sahabatnya, putri Wincita dan putri Nivdia untuk meminta pendapat. Putri Wincita dan putri Nivdia sangat setuju dengan ide putri Theana. Akhirnya diputuskan bahwa mereka akan segera berkemas dan pergi meninggalkan istana dan kerajaan pada malam harinya. Dengan penuh keberanian dan juga harapan untuk terbebas dari racun yang disebarkan oleh ratu Inora pada seluruh kerabat kerajaan, putri Theana mengemasi barang-barangnya dan segera pergi berjingkat keluar dari kamarnya yang masih berada di kompleks istana. Tapi di perjalanan menuju rumah kedua sahabatnya, putri Theana dikejutkan oleh kemunculan seorang panglima. Sebut saja nama panglima itu panglima Barbeo.

Panglima tersebut sangat baik hati. Dia dengan sabar hati mendengarkan cerita dan alasan mengapa putri Theana ingin pergi meninggalkan istana dan negeri Ginkanora. Setelah mendengarkan sang putri bercerita, panglima tersebut menawarkan diri untuk mendampingi sang putri dan kedua sahabatnya untuk keluar dari negeri Ginkanora. Memang, jika ingin keluar dari negeri itu tanpa ketahuan, siapapun harus melewati hutan larangan yang konon kabarnya dihuni oleh beberapa makhluk mengerikan dan monster-monster rawa. Sang putri pun setuju. Kemudian mereka berdua bergegas menuju rumah putri Wincita dan putri Nivdia.

Singkat cerita, keempat orang tersebut dengan berbekal lentera dan obor berjalan cepat-cepat meninggalkan negeri Ginkanora. Mereka sengaja tidak melewati jalan utama keluar dari negeri tersebut, melainkan melewati jalan setapak yang berlumpur. Kemudian menyeberangi anak sungai yang airnya sedingin es. Lalu melewati jembatan gantung yang sudah sedikit reot. Dan sampailah mereka pada hutan larangan. Namun, kenyataannya, hutan tersebut tidak seperti apa yang diceritakan kebanyakan orang. Hutan tersebut hutan biasa yang dihuni oleh beberapa binatang hutan yang ramah seperti rusa, berang-berang, ayam hutan, bajing, dan tentu saja kunang-kunang. 

Ketika fajar menjelang dan matahari mulai memancarkan sinar emas kemerahannya yang hangat, sang putri, kedua sahabatnya, dan sang panglima telah sampai di ujung luar dari hutan larangan. Mereka terlihat kelelahan namun wajah mereka memancarkan gurat kebahagiaan. Ya, mereka patut berbahagia karena telah berhasil keluar dari negeri yang tamak dan penuh kesombongan itu. Sejenak mereka beristirahat di bawah naungan pohon cemara yang rindang. Putri Theana membuka bekalnya berupa roti gandum berlapis selai kacang buatannya. Dia membagi setengah dari bekalnya untuk sang panglima yang telah sangat berbaik hati menolongnya dan kedua sahabatnya.

Setelah dirasa sudah cukup untuk beristirahat, sang putri mengajak serta ketiga rekan seperjalanannya untuk melanjutkan perjalanan menuju negeri terdekat. Namun sayangnya sang panglima tidak bisa turut serta. Ia harus kembali ke kerajaan karena raja pasti akan mencarinya. Selain itu sang panglima memiliki anak dan istri yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan berat hati namun penuh kebanggaan, sang putri melepas kepergian panglima Barbeo kembali ke kerajaan. Tak lupa putri Theana menitipkan salam hangat untuk istri dan anak sang panglima dan salam sejahtera untuk sang raja, sang ratu, dan seluruh kerabat dekat mereka yang tinggal di istana.

Putri Theana dan kedua sahabatnya, pada akhirnya, tinggal di negeri bernama negeri Caramora. Negeri Caramora adalah sebuah negeri yang cantik dan subur. Negeri itu memiliki raja dan ratu yang sangat baik hati dan bijaksana. Semua rakyat yang tinggal di negeri itu hidup dengan sangat rukun, damai, dan berkecukupan. Tidak pernah terlihat ada pengemis maupun gelandangan di sana. Seluruh rakyat hidup makmur dan sejahtera. Banyak dari rakyat Caramora yang bercocok tanam di ladang, ada pula yang memintal benang dari bulu domba dan buah kapas. Selain itu negeri ini juga memiliki danau yang sangat luas dan cantik. Di sana putri Theana dan kedua sahabatnya memelihara ladang dengan bercocok tanam buah stroberi dan bunga-bunga yang cantik. Mereka bertiga memiliki sebuah toko bunga dan buah yang sangat laris.

Lama tak terdengar kabarnya, suatu hari putri Theana mendapat kabar bahwa negeri Ginkanora berada di ambang kehancuran. Kabar tersebut ia dapatkan dari panglima Barbeo melalui sebuah surat. Panglima Barbeo mengatakan bahwa sang ratu sangat gila kekuasaan dan gila harta. Hampir setiap minggu beliau memungut pajak dari rakyat yang semestinya dipungut tiga bulan sekali. Saat ini rakyat Ginkanora begitu menderita. Banyak di antara rakyat yang mati kelaparan. Namun sayangnya, sang raja dan ratu sepertinya menutup mata pada keadaan rakyat Ginkanora.

Mengetahui kabar tersebut, putri Theana segera menghadap raja dan ratu Caramora. Ia meminta ijin pada raja dan ratu untuk memberikan tempat pengungsian sementara bagi rakyat Ginkanora yang menderita dan sengsara. Melihat kebaikan hati dan ketulusan putri Theana, raja dan ratu Caramora setuju untuk menampung rakyat Ginkanora yang hendak mengungsi dari negerinya. Singkat kata, atas bantuan panglima Barbeo, pada akhirnya sebagian besar rakyat Ginkanora yang sudah tidak lagi bersikap loyal pada raja Damaro dan ratu Inora berhasil mengungsi ke negeri Caramora. Di sana mereka mendapat perlakuan baik serta mendapat makanan yang sangat cukup. Mereka begitu berterimakasih pada putri Theana, putri Wincita, dan putri Nivdia serta panglima Barbeo dan anak istrinya.

Setelah beberapa tahun berlalu, kabar terakhir yang terdengar dari negeri Ginkanora adalah bahwa negeri itu telah musnah. Sebuah bencana besar melanda negeri yang penuh ketamakan dan kesombongan tersebut. Putri Theana, putri Wincita, putri Nivdia, panglima Barbeo beserta istri dan anaknya serta seluruh bekas rakyat Ginkanora yang tinggal di negeri Caramora kini hidup dengan damai dan penuh kasih sayang. Mereka begitu mencintai putri Theana serta raja dan ratu Caramora. Akhirnya, putri Theana menikah dengan pangeran Errico yang adalah putra mahkota kerajaan Caramora. Mereka pun hidup bahagia selamanya.

.The End.



PS: Cerita ini diambil dari sebuah kisah nyata, hanya saja nama tokoh, setting, dan endingnya diubah agar tidak menyinggung pihak-pihak tertentu.



~Hug & Kiss~
xoxoxo



Thursday, April 18, 2013

Yellow and Glittering!!





Yeay!! This is my self. Those above are my photos taken today. The shirt I wore was the one that I bought online. That shirt is a peplum kind of shirt. I love the color, it is baby yellow. I like the detail in the collar. Well, that is peterpan collar with sequin beads embedded on it. Unfortunately, this shirt is too tight. I mean, it really shows my body's curve. LOL. But I like it overall. :)



~Hug & Kiss~
xoxoxo


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
PitaPata - Personal picturePitaPata Cat tickers
Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net